KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menekankan, meski PT Pertamina akan membeli minyak mentah dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), volume impor masih akan tetap tinggi. Wakil Menteri ESDM (ESDM) Arcandra Tahar mengakui, instruksi pemerintah agar Pertamina membeli minyak milik kontraktor migas tidak bisa langsung memenuhi permintaan untuk BBM dalam negeri. Sebab, jatah minyak mentah milik pemerintah dan produksi minyak mentah Pertamina jika ditotal 500.000 barel per hari (bph). Sedangkan kapasitas produksi kilang Pertamina 850.000 bph. Kekurangan kebutuhan minyak mentah untuk kilang sebesar 350.000 bph diperoleh dari impor. Nah, impor minyak mentah inilah yang berupaya dikurangi. Namun belum diketahui besaran pembelian dari KKKS tersebut.
Impor minyak bakal tetap tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menekankan, meski PT Pertamina akan membeli minyak mentah dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), volume impor masih akan tetap tinggi. Wakil Menteri ESDM (ESDM) Arcandra Tahar mengakui, instruksi pemerintah agar Pertamina membeli minyak milik kontraktor migas tidak bisa langsung memenuhi permintaan untuk BBM dalam negeri. Sebab, jatah minyak mentah milik pemerintah dan produksi minyak mentah Pertamina jika ditotal 500.000 barel per hari (bph). Sedangkan kapasitas produksi kilang Pertamina 850.000 bph. Kekurangan kebutuhan minyak mentah untuk kilang sebesar 350.000 bph diperoleh dari impor. Nah, impor minyak mentah inilah yang berupaya dikurangi. Namun belum diketahui besaran pembelian dari KKKS tersebut.