KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai impor di sisa akhir tahun ini diperkirakan membengkak. Kombinasi kebutuhan minyak akhir tahun, tingginya harga dan pelemahan nilai tukar rupiah menjadi penyebab. Akibatnya, neraca perdagangan bisa defisit. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, saat ini, harga minyak mentah bergerak fluktuatif di kisaran US$ 89 hingga US$ 93 per barel. Sementara kurs rupiah di pasar spot Rabu (4/10) ditutup di level Rp 15.634 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah melemah 0,34% dibanding penutupan hari sebelumnya dan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia.
Impor Minyak Diproyeksi Melonjak, Neraca Dagang Terancam Defisit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai impor di sisa akhir tahun ini diperkirakan membengkak. Kombinasi kebutuhan minyak akhir tahun, tingginya harga dan pelemahan nilai tukar rupiah menjadi penyebab. Akibatnya, neraca perdagangan bisa defisit. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, saat ini, harga minyak mentah bergerak fluktuatif di kisaran US$ 89 hingga US$ 93 per barel. Sementara kurs rupiah di pasar spot Rabu (4/10) ditutup di level Rp 15.634 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah melemah 0,34% dibanding penutupan hari sebelumnya dan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia.