Impor Minyak Mentah China pada April Turun ke Level Terendah Sepanjang Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Impor minyak mentah China turun pada April ke level terendah sejak Januari 2023. Penurunan impor minyak China itu dilatarbelakangi oleh rebound ekonomi di negara itu pasca Covid-19 melambat di tengah kondisi ekonomi makro global yang makin lemah.

Mengutip Reuters, Selasa (9/5), data Administrasi Umum Kepabeanan bea cukai menunjukkan, impor minyak mentah China pada April mencapai 42,41 juta ton atau 10,3 juta barel per hari (bpd). Jumlah ini turun 1,45% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 10,5 juta barel.

Impor minyak mentah China pada bulan Maret melonjak 22,5% pada tahun lalu menjadi 12,3 juta bph - level tertinggi sejak Juni 2020 - karena throughput kilang mencetak rekor bulanan baru sebesar 14,9 juta bph.


Baca Juga: Pasar China & AS Kerap Bergejolak, Perdagangan Global Tunjukkan Awal Reglobalisasi

Rebound manufaktur China telah diredam oleh efek perlambatan permintaan dari mitra ekspor internasionalnya di tengah kekhawatiran resesi yang sedang berlangsung, serta perlambatan properti domestik di China.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur resmi turun menjadi 49,2 di bulan April dari 51,9 di bulan Maret, jatuh di bawah ekspektasi pasar dan angka 50 poin yang memisahkan ekspansi dari kontraksi untuk pertama kalinya sejak Desember.

Kegiatan ekonomi yang lebih lambat telah mengerem permintaan bahan bakar rafinasi, terutama solar.

Kedatangan impor di pelabuhan di provinsi Shandong - pusat penyulingan independen - juga melambat pada paruh kedua April karena petugas bea cukai memperketat pemeriksaan setelah beberapa kargo Iran ditemukan salah diberi label sebagai aspal encer dalam upaya untuk memotong kuota impor.

Ekspor bahan bakar olahan turun 1,96% pada tahun lalu menjadi 3,75 juta ton untuk April, level bulanan terendah sejak Juli lalu.

Margin ekspor untuk bahan bakar olahan telah melemah dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Diskon Besar, India Impor Lebih Banyak Minyak dari Rusia Dibanding Arab Saudi

Analis Citi mengatakan dalam catatan klien bahwa margin ekspor bensin saat ini tidak begitu menarik bagi perusahaan minyak besar di China, dengan retakan domestik sebesar US$ 20 per barel versus kurang dari $10 per barel di pasar ekspor utama Singapura.

China mengimpor 8,98 juta ton gas alam pada April, naik 11% dari 8,09 juta ton setahun lalu. 

Editor: Herlina Kartika Dewi