JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Agustinus Prasetyantoko menilai kinerja neraca dagang pada tahun ini memang ada potensi membaik, terutama impor migas. Namun pada sisi impor non migas akan membengkak karena kebijakan pemerintah yang menggenjot infrastruktur. Sedangkan pada sisi ekspor belum bisa diharapkan karena ekonomi global masih lemah. Alhasil pada tahun ini kinerja neraca dagang dan defisit transaksi berjalan secara keseluruhan masih sulit untuk bergerak dari level 3% dari PDB. Imbasnya, nilai tukar rupiah sulit menguat dan fundamentalnya berada pada level Rp 12.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Untuk bulan Desember 2014 sendiri, neraca dagang hanya surplus sekitar US$ 100 juta.
Impor naik, Rupiah akan ada di kisaran Rp 12.500
JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Agustinus Prasetyantoko menilai kinerja neraca dagang pada tahun ini memang ada potensi membaik, terutama impor migas. Namun pada sisi impor non migas akan membengkak karena kebijakan pemerintah yang menggenjot infrastruktur. Sedangkan pada sisi ekspor belum bisa diharapkan karena ekonomi global masih lemah. Alhasil pada tahun ini kinerja neraca dagang dan defisit transaksi berjalan secara keseluruhan masih sulit untuk bergerak dari level 3% dari PDB. Imbasnya, nilai tukar rupiah sulit menguat dan fundamentalnya berada pada level Rp 12.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Untuk bulan Desember 2014 sendiri, neraca dagang hanya surplus sekitar US$ 100 juta.