KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegagalan program swasembada pangan berdampak pada kinerja neraca dagang. Impor barang konsumsi, terutama bahan pangan terus mendaki. Bahkan April 2018, tingginya impor bahan pangan membuat neraca dagang Indonesia mengalami defisit yang lebar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang Indonesia April 2018 defisit US$ 1,63 miliar. Defisit neraca dagang ini menjadi defisit terbesar sejak April 2014 yang sebesar US$ 1,97 miliar. Saat itu, nilai impor menyentuh US$ 16,25 miliar. Sedangkan pada April 2018, nilai impor mencapai US$ 16,09 miliar, naik 11,28% dibanding Maret 2018 dan naik 34,68% year on year (YoY). Impor migas maupun nonmigas masing-masing naik sebesar 3,26% dan 12,68% dibanding bulan sebelumnya.
Impor pangan membebani ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegagalan program swasembada pangan berdampak pada kinerja neraca dagang. Impor barang konsumsi, terutama bahan pangan terus mendaki. Bahkan April 2018, tingginya impor bahan pangan membuat neraca dagang Indonesia mengalami defisit yang lebar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang Indonesia April 2018 defisit US$ 1,63 miliar. Defisit neraca dagang ini menjadi defisit terbesar sejak April 2014 yang sebesar US$ 1,97 miliar. Saat itu, nilai impor menyentuh US$ 16,25 miliar. Sedangkan pada April 2018, nilai impor mencapai US$ 16,09 miliar, naik 11,28% dibanding Maret 2018 dan naik 34,68% year on year (YoY). Impor migas maupun nonmigas masing-masing naik sebesar 3,26% dan 12,68% dibanding bulan sebelumnya.