KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) melapornya kinerja impor selama Mei 2024 tercatat sebesar US$ 19,40 miliar atau naik 14,82 persen jika dibandingkan bulan April lalu. Adapun kenaikan impor di Mei 2024 dipicu kenaikan impor non migas sebesar 19,70% dan penurunan impor migas sebesar 7,91% (MoM). "Pada Mei 2024, peningkatan impor terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang," terang Mendag dalam keteranganya, Jum'at (21/6).
Ia katakan, peningkatan terbesar dialami impor barang modal sebesar 22,28%, barang konsumsi 20,59%, dan bahan baku atau penolong sebesar 12,46% (MoM). Secara rinci, kenaikan impor barang modal terbesar adalah mesin transformator listrik/trafo bertegangan tinggi, laptop, mesin aparatus, radar pesawat terbang, dan mesin pertambangan. Sementara, kenaikan barang konsumsi terbesar berasal dari buah leci, kosmetik dan produk perawatan kulit, televisi dengan layar LCD/LED, obat analgesik dan antipiretik. Lebih lanjut, secara bulanan, produk utama impor nonmigas Indonesia dengan peningkatan tertinggi di antaranya kendaraan udara dan bagianya (HS 88) yang melonjak 855,26%; ampas/sisa industri makanan (HS 23) 78,02%; filamen buatan (HS 54) 44,00%; tembaga dan barang daripadanya (HS 74) 40,25%; serta kertas, karton dan barang daripadanya (HS 48) 38,88% (MoM). Sementra itu, gula dan kembang gula (HS 17) menglami penurunan terdalam pada Mei 2024 sebesar 24,05% dan serealia turun 7,70% (MoM). Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia didominasi dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang dan Amerika Serikat (AS) dengan nilai sebesar US$ 8,07 miliar atau 48,44% dari total impor nonmigas Mei 2024. Sementara, negra asal impor dengan peningkatan terbesar, diantaranya Kazakhtan yang melonjak 4.987,13%, Kanada 54,33%, AS 44,35%, Swedia 42,00%, serta Selandia Baru 41,96% (MoM).
Sedangkan negara asal impor nonmigas yang mengalami penurunan pada Mei 2024, diantaranya Arab Saudi turun 25,47%, Hongkong 20,97% Brazil 20,11%, Belanda 19,85% serta Argentina 10,81% (MoM). Secara kumulatif, pada Periode Januari - Mei 2024,kinerja impor Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 0,42% menjadi US$ 91,19 miliar. "Pelemahan impor tersebut disebabkan oleh melemahnya impor nonmogas sebesar 0,91% dan meningkatnya impor migas sebesar 2,22% (YoY)," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari