KONTAN.CO.ID - Mercuria memperkirakan bahwa sekitar 500.000 ton tembaga sedang menuju AS. Jumlah ini melonjak tinggi jika dibandingkan dengan impor bulanan normal sekitar 70.000 ton. Melansir Reuters yang mengutip laporan Bloomberg pada Senin (24/3/2025), lonjakan tersebut dipicu oleh potensi pengenaan tarif. Laporan tersebut menambahkan, jumlah besar tembaga yang diangkut ke AS ini dapat mendorong harga tembaga ke rekor tertinggi dan berpotensi membuat konsumen utama Tiongkok dan seluruh dunia sangat kekurangan pasokan tembaga.
Pernyataan tersebut mengutip Kostas Bintas, mantan wakil kepala logam di raksasa perdagangan komoditas Trafigura Group. Baca Juga: Kantongi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga, Freeport: Terima Kasih ke Bahlil dan Budi Presiden AS Donald Trump bulan lalu memerintahkan penyelidikan baru terhadap kemungkinan tarif baru atas impor tembaga untuk membangun kembali produksi logam AS yang penting bagi kendaraan listrik, perangkat keras militer, semikonduktor, dan berbagai macam barang konsumen.