JAKARTA. Tahun lalu, volume impor terigu kita sungguh fantastis: tumbuh 93%. Pada 2008 kita mengimpor 313.907 ton, tapi pada 2009 melonjak menjadi 605.732 ton. Ini kenaikan tertinggi sejak 2004. Meski demikian, lonjakan volume itu setara dengan lonjakan nilai impor 24%. Pada 2008 nilai impor tepung terigu oleh Indonesia US$ 169 juta, sedangkan pada 2009 tumbuh menjadi US$ 209 juta. Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansur, kenaikan impor itu terpicu oleh penurunan harga terigu dunia yang pada gilirannya memancing importir menambah pasokan. Ini sebuah gejala yang wajar dan menjadi penyeimbang harga terigu produksi dalam negeri. “Karena harga di luar lebih murah, konsumen akan memilih terigu yang lebih murah,” jelas dia, (21/2).
Impor Tepung Terigu Tahun Lalu Melonjak hingga 93%
JAKARTA. Tahun lalu, volume impor terigu kita sungguh fantastis: tumbuh 93%. Pada 2008 kita mengimpor 313.907 ton, tapi pada 2009 melonjak menjadi 605.732 ton. Ini kenaikan tertinggi sejak 2004. Meski demikian, lonjakan volume itu setara dengan lonjakan nilai impor 24%. Pada 2008 nilai impor tepung terigu oleh Indonesia US$ 169 juta, sedangkan pada 2009 tumbuh menjadi US$ 209 juta. Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansur, kenaikan impor itu terpicu oleh penurunan harga terigu dunia yang pada gilirannya memancing importir menambah pasokan. Ini sebuah gejala yang wajar dan menjadi penyeimbang harga terigu produksi dalam negeri. “Karena harga di luar lebih murah, konsumen akan memilih terigu yang lebih murah,” jelas dia, (21/2).