JAKARTA. Tidak hanya setoran bea keluar dan cukai yang terhambat, pos bea masuk pun mengalami hal serupa. Alhasil hingga akhir tahun penerimaan bea cukai secara keseluruhan diperkirakan hanya mencapai 92% dari target APBN-P 2014 yang mencapai Rp 173,7 triliun. Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono Moegiarso menjelaskan, impor pada tahun ini dari Januari-Oktober 2014 turun 4,05% dibanding periode yang sama tahun 2013. Penurunan impor ini sangat mempengaruhi penerimaan bea masuk. "Nilai devisa impornya turun sehingga bea masuk juga lebih rendah dibanding perkiraan," tandas Susiwijono ketika dihubungi KONTAN, Selasa (2/12). Outlook bea masuk hingga akhir tahun adalah Rp 34,07 triliun atau 95,52% dari target APBN-P 2014 yang sebesar Rp 35,67 triliun. Adapun hingga 31 Oktober 2014, penerimaan bea cukai keseluruhan mencapai Rp 131,33 triliun atau 75,59% dari target Rp 173,73 triliun. Untuk bea masuk sendiri penerimaannya baru Rp 26,69 triliun atau 74,83% dari target Rp 35,68 triliun.
Impor turun 4,05%, penerimaan bea masuk menurun
JAKARTA. Tidak hanya setoran bea keluar dan cukai yang terhambat, pos bea masuk pun mengalami hal serupa. Alhasil hingga akhir tahun penerimaan bea cukai secara keseluruhan diperkirakan hanya mencapai 92% dari target APBN-P 2014 yang mencapai Rp 173,7 triliun. Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono Moegiarso menjelaskan, impor pada tahun ini dari Januari-Oktober 2014 turun 4,05% dibanding periode yang sama tahun 2013. Penurunan impor ini sangat mempengaruhi penerimaan bea masuk. "Nilai devisa impornya turun sehingga bea masuk juga lebih rendah dibanding perkiraan," tandas Susiwijono ketika dihubungi KONTAN, Selasa (2/12). Outlook bea masuk hingga akhir tahun adalah Rp 34,07 triliun atau 95,52% dari target APBN-P 2014 yang sebesar Rp 35,67 triliun. Adapun hingga 31 Oktober 2014, penerimaan bea cukai keseluruhan mencapai Rp 131,33 triliun atau 75,59% dari target Rp 173,73 triliun. Untuk bea masuk sendiri penerimaannya baru Rp 26,69 triliun atau 74,83% dari target Rp 35,68 triliun.