PONOROGO. Pemangkasan kuota impor daging sapi beku dan sapi bakalan membuat sejumlah importir mengalihkan bisnis mereka ke rumah potong hewan (RPH). Sejumlah perusahaan bahkan sudah mendirikan RPH untuk memenuhi kebutuhan daging dari sapi-sapi lokal. Salah satu importir yang melirik bisnis RPH adalah PT Rita Jaya Beef (RJB). Cholik Agus Dianto, pemilik Rita Jaya Beef mengatakan, selain perusahaannya ada sekitar dua atau tiga perusahaan importir lagi yang akan masuk ke bisnis RPH. Agus tidak mau menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut. RJB selama ini memang dikenal sebagai importir daging sapi beku. Agus bilang, perusahaannya mampu menyuplai 40 ton per hari daging sapi beku. Namun dengan pemangkasan kuota impor, maka sejak 2012 jatah impor daging beku RJB merosot sehingga pada tahun ini hanya mendapat kuota impor daging sapi sebanyak 780 ton, dari total kuota impor daging sapi nasional 80.000 ton.
Importir daging sapi melirik bisnis RPH
PONOROGO. Pemangkasan kuota impor daging sapi beku dan sapi bakalan membuat sejumlah importir mengalihkan bisnis mereka ke rumah potong hewan (RPH). Sejumlah perusahaan bahkan sudah mendirikan RPH untuk memenuhi kebutuhan daging dari sapi-sapi lokal. Salah satu importir yang melirik bisnis RPH adalah PT Rita Jaya Beef (RJB). Cholik Agus Dianto, pemilik Rita Jaya Beef mengatakan, selain perusahaannya ada sekitar dua atau tiga perusahaan importir lagi yang akan masuk ke bisnis RPH. Agus tidak mau menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut. RJB selama ini memang dikenal sebagai importir daging sapi beku. Agus bilang, perusahaannya mampu menyuplai 40 ton per hari daging sapi beku. Namun dengan pemangkasan kuota impor, maka sejak 2012 jatah impor daging beku RJB merosot sehingga pada tahun ini hanya mendapat kuota impor daging sapi sebanyak 780 ton, dari total kuota impor daging sapi nasional 80.000 ton.