KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) melanjutkan reli untuk hari yang ketiga. Harga CPO terdongkrak kenaikan ekspor Malaysia, yang menjadi sinyal naiknya permintaan di saat importir mulai mengisi stoknya.Kontrak CPO untuk pengiriman Juli di Malaysia Derivatives Exchange sempat reli 0,8% ke RM 3.283 atau setara US$ 1.102 per metrik ton, dan bergerak ke RM 3.275 hingga pukul 11.18 waktu Kuala Lumpur.Kemarin, Malaysian Palm Oil Board melaporkan, pengapalan selama April naik ke level tertinggi dalam lima bulan, yaitu naik 7,8% menjadi 1,33 juta ton. Sementara, surveyor Intertek menyebut, dalam 10 hari pertama bulan Mei, ekspor meningkat 16,6% menjadi 323.655 ton.Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, ekspor diekspektasikan naik karena harga yang lebih menarik bisa mendorong China dan India mengisi stok mereka yang berkurang."Mungkin terlihat support di sekitar RM 3.100 per ton dalam waktu dekat, sebagaimana konsumen mungkin akan menambah stok mereka yang tipis. Dan konsumsi minyak sawit lebih banyak seiring harganya yang lebih menarik dibanding harga minyak kedelai," sebutnya, hari ini.Adapun, kontrak kedelai di Chicago Board of Trade melaju 0,4% ke level US$ 13,435 per bushel. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman bulan yang sama juga naik 0,4% ke 57,02 cent per pound.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Importir mulai mengisi stok, harga CPO reli untuk hari yang ketiga
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) melanjutkan reli untuk hari yang ketiga. Harga CPO terdongkrak kenaikan ekspor Malaysia, yang menjadi sinyal naiknya permintaan di saat importir mulai mengisi stoknya.Kontrak CPO untuk pengiriman Juli di Malaysia Derivatives Exchange sempat reli 0,8% ke RM 3.283 atau setara US$ 1.102 per metrik ton, dan bergerak ke RM 3.275 hingga pukul 11.18 waktu Kuala Lumpur.Kemarin, Malaysian Palm Oil Board melaporkan, pengapalan selama April naik ke level tertinggi dalam lima bulan, yaitu naik 7,8% menjadi 1,33 juta ton. Sementara, surveyor Intertek menyebut, dalam 10 hari pertama bulan Mei, ekspor meningkat 16,6% menjadi 323.655 ton.Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, ekspor diekspektasikan naik karena harga yang lebih menarik bisa mendorong China dan India mengisi stok mereka yang berkurang."Mungkin terlihat support di sekitar RM 3.100 per ton dalam waktu dekat, sebagaimana konsumen mungkin akan menambah stok mereka yang tipis. Dan konsumsi minyak sawit lebih banyak seiring harganya yang lebih menarik dibanding harga minyak kedelai," sebutnya, hari ini.Adapun, kontrak kedelai di Chicago Board of Trade melaju 0,4% ke level US$ 13,435 per bushel. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman bulan yang sama juga naik 0,4% ke 57,02 cent per pound.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News