JAKARTA. Sebanyak 10 importir tepung terigu akan beralih menjadi produsen tepung terigu nasional setelah Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) terus memerangi terigu impor dan menganggapnya tidak memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).Mereka adalah PT Jakara-natama, PT Cerestar Flour Mills, PT Pundi Kencana, PT Fugui Flour & Grain, PT Bungasari Flour Mills, PT Berkat Indah Gemilang, PT Purnomosidi Sejati, PT Asia Raya, PT Kwala Intan new Grain, dan PT Tri Pilar Pangan Utama.Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies menegaskan, ia memang intens mengawasi importir ilegal dan tidak memenuhi persyaratan. "Jika mereka tidak memenuhi persyaratan, ya, lebih baik menjadi produsen," kata dia.Dengan beralihnya kesepuluh importir tersebut, pasar industri terigu domestik mendapatkan tambahan sekitar 600.000 ton. "Dengan menjadi produsen maka akan mengembangkan industri terigu nasional," tambah Ratna.Menurut Ratna, peralihan dari importir menjadi produsen ini sering terjadi saat pemerintah ketat menerapkan standar mutu produk. "Misalnya Indofood yang akhirnya membangun pabrik mi di Afrika," kata dia, kemarin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Importir Tepung Terigu Banting Setir Jadi Produsen
JAKARTA. Sebanyak 10 importir tepung terigu akan beralih menjadi produsen tepung terigu nasional setelah Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) terus memerangi terigu impor dan menganggapnya tidak memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).Mereka adalah PT Jakara-natama, PT Cerestar Flour Mills, PT Pundi Kencana, PT Fugui Flour & Grain, PT Bungasari Flour Mills, PT Berkat Indah Gemilang, PT Purnomosidi Sejati, PT Asia Raya, PT Kwala Intan new Grain, dan PT Tri Pilar Pangan Utama.Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies menegaskan, ia memang intens mengawasi importir ilegal dan tidak memenuhi persyaratan. "Jika mereka tidak memenuhi persyaratan, ya, lebih baik menjadi produsen," kata dia.Dengan beralihnya kesepuluh importir tersebut, pasar industri terigu domestik mendapatkan tambahan sekitar 600.000 ton. "Dengan menjadi produsen maka akan mengembangkan industri terigu nasional," tambah Ratna.Menurut Ratna, peralihan dari importir menjadi produsen ini sering terjadi saat pemerintah ketat menerapkan standar mutu produk. "Misalnya Indofood yang akhirnya membangun pabrik mi di Afrika," kata dia, kemarin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News