INA dan Masdar Caplok 20% Saham IPO Pertamina Geothermal Energy (PGEO)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengonfirmasi masuknya investor asal Timur Tengah dalam hajatan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). 

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menuturkan kombinasi investasi antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan investor Timur Tengah berjumlah 20%. Kabarnya, investor yang masuk ke PGEO ialah Masdar, perusahaan bidang energi yang merupakan anak usaha dari Badan Usaha Milik Negara Uni Emirat Arab (EUA) Mubadala Investment Company. 

"Pokoknya kombinasi antara INA dan middle east 20%," kata Pahala saat ditemui Kontan.co.id di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (27/2). 


Masdar akan masuk melalui INA. Menurut kabar yang berhembus, keduanya akan mengambil 20% saham IPO PGE, dengan porsi Masdar sebanyak 15% dan INA sebesar 5%. 

Berdasarkan catatan KSEI per 24 Februari, sebesar 17,21% saham PGEO dimiliki oleh asing. Sedangkan 7,79% saham dimiliki oleh investor lokal.

Baca Juga: Dubes Jepang Kunjungi Pertamina Geothermal (PGEO), Kaji Pengembangan Hidrogen Hijau

Sebagai pengingat, PGEO melepas sebanyak 10,35 miliar saham yang mewakili sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan harga IPO di Rp 875 per saham. 

Sebelumnya, Chief Executive Officer Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi menuturkan investasi strategis Masdar di PGE akan melengkapi jejak perusahaan yang sudah kuat di Indonesia dan pasar geothermal terbesar kedua di dunia. 

Baca Juga: Pelajaran IPO BUMN dari Pertamina Geothermal Energy (PGEO)

"Investasi PGE adalah yang terbaru dalam upaya berkelanjutan Masdar untuk memperluas dan meningkatkan kemitraan strategisnya di kawasan Asia-Pasifik," ungkap dia dalam keterangan resmi. 

Pada tahun lalu, Masdar menandatangani perjanjian dengan Tuas Power, EDF Renewables, dan PT Indonesia Power untuk menjajaki pengembangan kapasitas surya hingga 1,2 GW di Indonesia untuk diekspor ke Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati