INAF batal akuisisi Riasima Abadi Farma



JAKARTA. PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) sebelumnya memiliki rencana untuk mengakuisisi PT Riasima Abadi Farma. Namun, akuisisi perusahaan produsen bahan baku paracetamol itu terpaksa batal. Riasima meminta harga akuisisi Rp 60 miliar hingga Rp 80 miliar. "Tapi, dengan aset yang dimiliki Riasima, harga itu terlalu mahal," imbuh Elfiano Rizaldi, Direktur Utama INAF, (24/12). Namun, Elfiano enggan menyebutkan berapa harga akuisisi yang INAF sanggupi. Tapi yang jelas, INAF secara fundamental memiliki kemampuan untuk akuisisi tersebut. Pertama, INAF merupakan emiten BUMN yang sudah jelas keuangannya lebih kuat karena ada back up pemerintah di belakangnya. Kedua, kas dan setara kas INAF per September 2013 memang susut 79% menjadi Rp 40,87 miliar dari sebelumnya Rp 194,2 miliar. Tapi, INAF juga memiliki persediaan yang setara dengan Rp 276,61 miliar pada kuartal III 2013, naik 71% dari sebelumnya Rp 161,34 pada periode full years 2012. Akuisisi batal, artinya strategi bisnis INAF tahun depan juga berubah. INAF memutuskan untuk membangun pabrik bahan baku obat. Tapi, pengerjaannya tidak akan dilakukan sendiri oleh INAF. "Kami bisa gandeng KAEF atau Biofarma. Tahun depan kami mulai pembicaraannya," pungkas Elfiano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan