JAKARTA. PT Indofarma Tbk masih akan mengandalkan produk obat generik untuk mendongkrak kinerja tahun ini. Perusahaan farmasi ini menargetkan bisa membukukan kenaikan pendapatan sebesar 21,73% dari tahun lalu. Sedangkan laba diharapkan tumbuh mendekati dua kali lipat dari tahun lalu.Sekedar informasi, sepanjang 2012, BUMN obat ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,15 triliun. Sedangkan, laba bersih tercatat Rp 42,38 miliar. Jika target tercapai, pendapatan Indofarma tahun ini menjadi Rp 1,4 triliun dan laba bersih mencapai angka Rp 82,6 miliar. Elfiano Rizaldi, Direktur Utama Indofarma mengatakan, penjualan obat generik masih akan memberikan kontribusi terbesar terhadap total perolehan perusahaan hingga pengujung 2013. Targetnya,dari penjualan obat generik, perusahaan berkode saham INAF ini bisa mengantongi fulus senilai Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Sebagai perbandingan, tahun lalu, INAF memperoleh pendapatan sekitar Rp 700 miliar dari penjualan obat generik. Agar target penjualan obat itu tercapai, korporasi pelat merah ini rajin mengikuti tender e-catalog yang diselenggarakan pemerintah. "Kami ikut tender obat generik dengan memasukkan sekitar 160 item obat dari 400 item obat yang ditenderkan pemerintah," ujar Elfiano, Kamis (11/4).
INAF Mengandalkan Obat Generik
JAKARTA. PT Indofarma Tbk masih akan mengandalkan produk obat generik untuk mendongkrak kinerja tahun ini. Perusahaan farmasi ini menargetkan bisa membukukan kenaikan pendapatan sebesar 21,73% dari tahun lalu. Sedangkan laba diharapkan tumbuh mendekati dua kali lipat dari tahun lalu.Sekedar informasi, sepanjang 2012, BUMN obat ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,15 triliun. Sedangkan, laba bersih tercatat Rp 42,38 miliar. Jika target tercapai, pendapatan Indofarma tahun ini menjadi Rp 1,4 triliun dan laba bersih mencapai angka Rp 82,6 miliar. Elfiano Rizaldi, Direktur Utama Indofarma mengatakan, penjualan obat generik masih akan memberikan kontribusi terbesar terhadap total perolehan perusahaan hingga pengujung 2013. Targetnya,dari penjualan obat generik, perusahaan berkode saham INAF ini bisa mengantongi fulus senilai Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Sebagai perbandingan, tahun lalu, INAF memperoleh pendapatan sekitar Rp 700 miliar dari penjualan obat generik. Agar target penjualan obat itu tercapai, korporasi pelat merah ini rajin mengikuti tender e-catalog yang diselenggarakan pemerintah. "Kami ikut tender obat generik dengan memasukkan sekitar 160 item obat dari 400 item obat yang ditenderkan pemerintah," ujar Elfiano, Kamis (11/4).