JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan kapasitas 1.000 MW atau 3 x 350 MW. Hal ini untuk mewujudkan target produksi 500.000 ton per tahun pada tahun 2019 atau awal 2020 mendatang. Saat ini produksi Inalum baru 265.000 ton per tahun. Direktur Utama Inalum Winardi mengatakan, saat ini Inalum dan PT Bukit Asam Tbk sedang melakukan feasibility study untuk membangun PLTU Batubara di atas lahan seluas 80 hektare (ha) dekat lokasi pabrik Inalum di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Menurut dia, nilai investasi untuk pembangunan PLTU Batubara tersebut baru bisa ditentukan setelah studi kelayakan dituntaskan. Sebab peralatan seperti turbin dan genset memiliki harga yang bervariasi. "Produksi Jepang, Eropa dan China. China saja macam-macam, ada KW-1 nya," ujar Winardi kepada KONTAN, Senin (24/11).
Inalum bangun PLTU bareng PTBA
JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan kapasitas 1.000 MW atau 3 x 350 MW. Hal ini untuk mewujudkan target produksi 500.000 ton per tahun pada tahun 2019 atau awal 2020 mendatang. Saat ini produksi Inalum baru 265.000 ton per tahun. Direktur Utama Inalum Winardi mengatakan, saat ini Inalum dan PT Bukit Asam Tbk sedang melakukan feasibility study untuk membangun PLTU Batubara di atas lahan seluas 80 hektare (ha) dekat lokasi pabrik Inalum di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Menurut dia, nilai investasi untuk pembangunan PLTU Batubara tersebut baru bisa ditentukan setelah studi kelayakan dituntaskan. Sebab peralatan seperti turbin dan genset memiliki harga yang bervariasi. "Produksi Jepang, Eropa dan China. China saja macam-macam, ada KW-1 nya," ujar Winardi kepada KONTAN, Senin (24/11).