Inalum dan Antam bakal bangun smelter di Mempawah



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) bersama dengan PT Antam Tbk (ANTM) berencana membangun Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR). Melalui anak usaha patungan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) keduanya berencana membangun SGAR di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Pencanangan ini dilakukan Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odangn Anggota Komisi VII DPR RI Katherine A Oedoen dan Maman Abdurahman, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Bupati Mempawah Gusti Ramlan.

Selain itu Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Didi Haryono dan Kasdam Brigjen TNI Alfret Denny D Tuejeh dan Direktur Utama Inalum Budi G Sadikin, Direktur Utama Antam Arie Prabowo serta Direktur Utama BAI Bambang Wijanarko juga hadir.


Rini M Soemarno, Menteri BUMN menjelaskan bahwa kehadiran pengembangan industri pengolahan bauksit menjadi alumina di Mempawah harus memiliki manfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Sinergi BUMN sangat diperlukan untuk membangun mata rantai industri dari hulu ke hilir yang terintegrasi. Saya sangat menyambut baik pencanangan ini," ujarnya dalam siaran pers, Senin (8/4).

Asal tahu saja, Indonesia memiliki cadangan bauksit terbesar keenam di dunia. Proyek ini akan mengurangi ekspor mineral mentah sekaligus ketergantungan impor untuk sumber bahan baku untuk produksi aluminium.

Budi G Sadikin, Direktur Utama Inalum menambahkan pencanagan pabrik pemurnian ini merupakan bagian dari upaya mandat holding pertambangan untuk mendorong hilirisasi produk tambang.

"Nantinya Inalum, yang memiliki satu-satunya pabrik pemurnian aluminium di Indonesia akan mendapatkan pasokan alumina dari dalam negeri. Penghematan yang dilakukan Inalum dapat mencapai US$ 200 juta," tambahnya.

Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama ANTM menyampaikan proyek SGARe merupakan proyek pengembangan strategis bagi Indonesia. Sebagai perusahaan dengan sumber bauksit yang signifikan, manajemen berupaya memberikan nilai tambah komoditas mineral yang dimiliki.

Proyek tersebut akan dikelola BAI dan dibandung diatas lahan seluas 288 hektare di tiga desa di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek SGAR ini memiliki kapasitas awal 1 juta ton per tahun dan dilengkapi dengan PLTU 3x25 MW.

Untuk membangun proyek prestisius tersebut, investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai US$ 850 juta termasuk IDC dan modal kerja. Harapannya pada awal tahun 2022 mendatang, proyek ini sudah bisa beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini