Inalum diambil, Indonesia tak perlu impor alumina



JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat berharap impor alumina tidak ada lagi jika seluruh saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) diambil alih oleh Pemerintah Indonesia.

"Saya hampir memastikan, diambilalihnya (Inalum) oleh Indonesia maka tidak ada lagi impor alumina," kata Hidayat di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (3/8).

Selama ini, kata dia, Indonesia mengekspor bauksit dan mengimpor alumina. Dengan mengambilalih saham Inalum oleh Pemerintah Indonesia diharapkan juga ekspor bauksit tidak dilakukan lagi.


Hidayat akan meminta investor untuk mengeksplorasi bauksit untuk dibuat alumina di dalam negeri. Ini nantinya untuk kepentingan suplai Inalum.

Untuk diketahui, kontrak kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam Inalum bakal berakhir Oktober tahun depan. Pemerintah sudah ancang-ancang mengambil alih 58,9% saham Inalum dari kepemilikan Nippon Asahan Aluminium (NAA) dengan anggaran Rp 7 triliun.

Sementara itu. NAA sendiri sedang melobi pemerintah untuk memperpanjang kontrak. Selain itu, ada National Aluminium Company (Nalco) yang merupakan produsen alumunium asal India juga berniat membeli saham Inalum.

Bahkan, Nalco kabarnya sudah melakukan presentasi di depan pemerintah Indonesia mengenai rencana pengambilalihan Inalum tersebut. (Ester Meryana/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri