KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keinginan Presiden Joko Widodo agar pembelian 40% saham milik Rio Tinto di PT Freeport Indonesia bisa kelar April 2018 sulit terpenuhi. Rio Tinto ogah menyetujui proposal PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang minta diskon 20%. Saat ini pemerintah punya lima rekomendasi harga wajar dari lembaga keuangan. Pertama, valuasi dari Morgan Stanley yakni sebesar US$ 3,6 miliar; Kedua Deutsche Bank sebesar US$ 3,3 miliar; ketiga HSBC US$ 3,85 miliar, empat UBS senilai US$ 4 miliar; dan kelima RBC US$ 3,73 miliar. Sumber Kontan.co.id di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa perundingan pembelian participating interest (PI) 40% milik Rio Tinto adalah sebagai upaya pemerintah agar bisa menguasai saham 51% saham PT Freeport Indonesia. Adapun sumber ini mengakui saat ini proses perundingan masih alot, terutama dalam penetapan harga.
Inalum masih sulit menguasai Freeport
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keinginan Presiden Joko Widodo agar pembelian 40% saham milik Rio Tinto di PT Freeport Indonesia bisa kelar April 2018 sulit terpenuhi. Rio Tinto ogah menyetujui proposal PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang minta diskon 20%. Saat ini pemerintah punya lima rekomendasi harga wajar dari lembaga keuangan. Pertama, valuasi dari Morgan Stanley yakni sebesar US$ 3,6 miliar; Kedua Deutsche Bank sebesar US$ 3,3 miliar; ketiga HSBC US$ 3,85 miliar, empat UBS senilai US$ 4 miliar; dan kelima RBC US$ 3,73 miliar. Sumber Kontan.co.id di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa perundingan pembelian participating interest (PI) 40% milik Rio Tinto adalah sebagai upaya pemerintah agar bisa menguasai saham 51% saham PT Freeport Indonesia. Adapun sumber ini mengakui saat ini proses perundingan masih alot, terutama dalam penetapan harga.