JAKARTA. Manajemen PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sudah kelar menyusun daftar ekspansi hingga dua tahun ke depan. Perusahaan yang familier dengan nama Inalum ini akan meluncurkan dua produk baru. Pertama, memproduksi turunan aluminium, berupa aluminium alloy. Kedua, produk billet. Inalum akan merealisasikan mimpi ini pada akhir tahun 2016. Untuk menambah lini produksi baru, Inalum merogoh kocek sebanyak US$ 30 juta – US$ 40 juta. Rancangan kapasitas produksi mereka; 30.000 ton alloy per tahun dan 90.000 ton billet per tahun. Dua lini bisnis anyar tersebut akan mendatangkan tambahan cuan menggiurkan. Pasalnya, harga jual alloy dan billet lebih mahal ketimbang aluminium ingot, yang selama ini diproduksi Inalum. Sekadar informasi, saat ini PT Inalum memproduksi aluminium ingot di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Inalum menyiapkan diversikasi produk
JAKARTA. Manajemen PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sudah kelar menyusun daftar ekspansi hingga dua tahun ke depan. Perusahaan yang familier dengan nama Inalum ini akan meluncurkan dua produk baru. Pertama, memproduksi turunan aluminium, berupa aluminium alloy. Kedua, produk billet. Inalum akan merealisasikan mimpi ini pada akhir tahun 2016. Untuk menambah lini produksi baru, Inalum merogoh kocek sebanyak US$ 30 juta – US$ 40 juta. Rancangan kapasitas produksi mereka; 30.000 ton alloy per tahun dan 90.000 ton billet per tahun. Dua lini bisnis anyar tersebut akan mendatangkan tambahan cuan menggiurkan. Pasalnya, harga jual alloy dan billet lebih mahal ketimbang aluminium ingot, yang selama ini diproduksi Inalum. Sekadar informasi, saat ini PT Inalum memproduksi aluminium ingot di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.