KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) menyambut baik paket deregulasi impor yang diterbitkan pemerintah melalui revisi Permendag Nomor 36 Tahun 2023. Namun, Sekjen INAPLAS Fajar Budiono menegaskan bahwa kebijakan ini belum cukup jika tidak disertai dengan perlindungan yang seimbang terhadap industri hulu dan intermediate. Menurut Fajar, meskipun penghapusan larangan dan pembatasan (lartas) untuk produk tekstil hilir sudah membantu industri padat karya, tantangan besar masih ada di sisi hulu dan pasokan bahan baku. Ia menyoroti pentingnya pembaruan data terkait supply-demand di dalam negeri agar kebijakan impor lebih tepat sasaran. "Kalau kita lihat data impor tekstil dari 2023 sampai sekarang masih terus naik, padahal sudah ada lartas. Artinya, regulasi tanpa data yang valid tidak cukup efektif," ucapnya saat dihubungi Kontan, Senin (30/6).
INAPLAS: Deregulasi Impor Harus Diiringi Perlindungan Industri Hulu dan Intermediate
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) menyambut baik paket deregulasi impor yang diterbitkan pemerintah melalui revisi Permendag Nomor 36 Tahun 2023. Namun, Sekjen INAPLAS Fajar Budiono menegaskan bahwa kebijakan ini belum cukup jika tidak disertai dengan perlindungan yang seimbang terhadap industri hulu dan intermediate. Menurut Fajar, meskipun penghapusan larangan dan pembatasan (lartas) untuk produk tekstil hilir sudah membantu industri padat karya, tantangan besar masih ada di sisi hulu dan pasokan bahan baku. Ia menyoroti pentingnya pembaruan data terkait supply-demand di dalam negeri agar kebijakan impor lebih tepat sasaran. "Kalau kita lihat data impor tekstil dari 2023 sampai sekarang masih terus naik, padahal sudah ada lartas. Artinya, regulasi tanpa data yang valid tidak cukup efektif," ucapnya saat dihubungi Kontan, Senin (30/6).
TAG: