Inaplas patok bisnis petrokimia plastik tumbuh 5,4% di 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiono, memandang optimistis bisnis bahan baku plastik di tahun 2018. Sebab konsumsi makanan dan minuman di tahun politik ini dipercaya bisa mendorong permintaan produk petrokimia untuk bahan baku plastik.

"Kalau makanan dan minuman naik, packaging juga ikut naik karena hal tersebut mempengaruhi pemintaan plastik," ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Senin (5/2). Adapun di awal tahun 2018 ini permintaan akan bahan baku plastik seperti Polyethylene (PE) dan Polyprophylene (PP) dirasa mulai meningkat.

Inaplas memproyeksikan, pertumbuhan akan permintaan petrokimia plastik tahun ini bertumbuh 5,4%. "Sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 5,2%-5,3%," kata Fajar.


Sektor hulu petrokimia di bidang plastik menurut Fajar sudah mulai melakukan ekspansi. Sebut saja PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang punya rencana investasi dalam tiga tahun ke depan dan juga PT Lotte Chemical Titan Tbk.

Menurut Fajar, ekspansi Lotte bakal menambah kapasitas produksi perseroan sebanyak 1,5 juta ton per tahun. "Kemungkinan hasil ekspansi keduanya bisa didapati di 2021 nanti," imbuhnya.

Selain itu, perusahaan seperti PT Polytama Propindo juga tengah berencana meningkatkan kapasitas produksi. Fajar yang juga merupakan Manager Commercial PT Polytama Propindo mengatakan, saat ini kemampuan produksi pabrikannya mencapai 180.000 ton per tahun.

"Ada rencana penambahan produksi hingga 240.000 ton per tahun. Tapi masih lihat nanti," ucapnya. Adapun utilisasi produsen PP ini berada di atas 80%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini