Inarno Djajadi: BEI mempunyai ketahanan yang baik terhadap cyberattack



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keamanan siber atau cybersecurity merupakan aspek penting tidak bisa dilepaskan pada era revolusi industri 4.0 seperti saat ini. Semua sektor kehidupan, tak terkecuali pasar modal bertranformasi dan punya ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi informasi (TI). Tanpa adanya cybersecurity yang kuat niscaya pasar modal Tanah Air rentan terkena serangan siber atau cyberattack.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menyatakan, pasar modal Indonesia di bawah naungan BEI mempunyai ketahanan yang baik terhadap cyberattack. “BEI telah mengimplementasikan ISO 27001 sejak tahun 2012 dan terus mengaplikasikannya secara konsisten hingga saat ini. Melalui ISO 27001 diharapkan BEI dapat memberikan layanan terbaik bagi seluruh pihak yang berkepentingan di pasar modal Indonesia,” kata dia, Kamis (24/1).

ISO 27001 merupakan sebuah dokumen standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) atau Information Security Managemen System (ISMS) yang memberikan gambaran secara umum mengenai apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah organisasi atau enterprise dalam usaha rangka mengimplementasikan konsep konsep keamanan informasi.


Walaupun begitu, Inarno mengatakan bahwa BEI tidak akan berpuas diri begitu saja. Karena dari tahun ke tahun ancaman cyberattack semakin berkembang seiring dengan perkembangan TI yang begitu masif. 

Oleh karena itu, ia ingin agar Indonesia khususnya seluruh pemangku kepentingan di pasar modal bisa berkaca pada Finlandia yang menyandang predikat sebagai negara dengan cybersecurity terbaik di dunia.

Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Fithri Hadi menyebut saat ini BEI masih terus meningkatkan standar cybersecurity yang secara garis besar terdiri dari perangkat dan standard operating procedure (SOP) kegiatan operasional. 

Dia bilang standar tersebut tidak hanya harus dipenuhi oleh BEI selaku penyelenggara pasar modal di Tanah Air saja, standar tersebut juga harus dipenuhi oleh pihak -pihak yang berhubungan langsung dengan BEI dan investor pasar modal seperti perusahaan efek.

Editor: Handoyo .