JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) terus memantangkan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemprov Jateng ini berencana melantai di bursa saham dalam jangka waktu 2 tahun–3 tahun mendatang. Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, IPO dilakukan demi menambah modal. Sebab, Bank Jateng berkeinginan masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III, yang memiliki modal inti antara Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun. Kata Supriyatno, saat ini modal inti Bank Jateng mencapai Rp 2,7 triliun. Untuk masuk BUKU III, Bank Jateng membutuhkan tambahan modal sebesar Rp 2,3 triliun. "Kami berencana IPO pada akhir 2018. Sejak saat ini, kami melakukan berbagai persiapan, termasuk menerbitkan obligasi," ujar Supriyatno, Selasa lalu (22/9).
Incar BUKU III, Bank Jateng siapkan IPO
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) terus memantangkan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemprov Jateng ini berencana melantai di bursa saham dalam jangka waktu 2 tahun–3 tahun mendatang. Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, IPO dilakukan demi menambah modal. Sebab, Bank Jateng berkeinginan masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III, yang memiliki modal inti antara Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun. Kata Supriyatno, saat ini modal inti Bank Jateng mencapai Rp 2,7 triliun. Untuk masuk BUKU III, Bank Jateng membutuhkan tambahan modal sebesar Rp 2,3 triliun. "Kami berencana IPO pada akhir 2018. Sejak saat ini, kami melakukan berbagai persiapan, termasuk menerbitkan obligasi," ujar Supriyatno, Selasa lalu (22/9).