KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum saham perdana alias
initial public offering (IPO) Bukalapak semakin dekat. Perusahaan menargetkan mendapatkan dana segar dengan jumlah maksimal mencapai Rp 21,89 triliun. Dengan rencana ini, IPO Bukalapak akan menjadi yang terbesar di Indonesia dalam satu dekade terakhir. Jumat (9/7), Bukalapak mengumumkan, harga IPO akan berada di kisaran Rp 750 hingga Rp 850 per saham. Perusahaan e-commerce ini diketahui akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 25,76 miliar saham dalam aksi korporasinya itu.
Alhasil, Bukalapak diproyeksi akan mendapatkan dana segar minimal Rp 19,32 triliun dan maksimal mencapai Rp 21,89 triliun.
Baca Juga: Incar dana hingga Rp 21,9 triliun, Bukalapak bakal jadi IPO terbesar Nantinya, mayoritas dana hasil IPO Bukalapak atau sekitar 66% akan digunakan untuk keperluan modal kerja perusahaan. Sedangkan sisanya atau setara 34% dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja di anak usaha Bukalapak. Rincian penggunaan dana IPO Bukalapak untuk anak usahanya adalah sebagai berikut:
- Sekitar 15% dialokasikan untuk PT Buka Mitra Indonesia
- Sekitar 15% dialokasikan untuk PT Buka Usaha Indonesia
- Sekitar 1% dialokasikan untuk PT Buka Investasi Bersama
- Sekitar 1% dialokasikan untuk PT Buka Pengadaan Indonesia
- Sekitar 1% dialokasikan untuk Bukalapak Pte. Ltd
- Sekitar 1% dialokasi untuk PT Five Jack
Bukalapak pun sudah memberikan mandat kepada PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas untuk menjadi penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjadi penjamin emisi efek.
Baca Juga: Segera IPO, Bukalapak tawarkan harga di kisaran Rp 750-Rp 850 per saham Bukalapak akan melakukan penawaran awal pada periode 9 Juli-19 Juli 2021. Perusahaan diharapkan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Juli mendatang. Marketplace ini bakal menggunakan kode saham atawa ticker BUKA dan ditargetkan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari