Incar Dana Rp 1,28 Triliun, Bank Amar Akan Rights Issue Rp 280 per Saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 280 per saham. Bank Amar akan menerbitkan 4,56 miliar saham baru atau setara 24,81% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue. Dengan begitu, jumlah dana yang akan diterima Bank Amar dari rights issue ini mencapai Rp 1,28 triliun.

"Dana ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dalam rangka memenuhi modal inti minimum bank sebagaimana yang diatur dalam Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020," kata manajemen Bank Amar dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (1/11).

Rasio rights issue adalah 100:33 sehingga setiap pemilik 100 saham lama akan memperoleh 33 HMETD. Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru.


Baca Juga: Saham Bank Digital Masih Tertekan, Saham Mana yang Masih Menarik untuk Dilirik?

HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham AMAR yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perusahaan pada tanggal 28 November 2022.

Dalam aksi korporasi ini, Tolaram Group Inc. selaku pemegang saham utama dan pengendali Bank Amar akan melaksanakan seluruh HMETD sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya. Tolaram juga akan menjadi pembeli siaga apabila masih terdapat sisa saham setelah alokasi pemesanan saham tambahan.

Baca Juga: Investree Tambah Kepemilikan Saham di Bank Amar Menjadi 18,4%

Tolaram akan membeli seluruh sisa saham tersebut sebanyak-banyaknya 1.847.680.596 saham dengan harga pelaksanaan yang sama, yakni Rp 280 per saham. Dengan begitu, nilai pembelian siaga yang disiapkan Tolaram sebanyak-banyaknya sebesar Rp 517,35 miliar.

HMETD dapat diperdagangkan di dalam maupun di luar BEI mulai 30 November 2022 sampai dengan 6 Desember 2022. HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak berlaku lagi. Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan terkena dilusi maksimal 24,81%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati