Incar investasi ke startup potensial, Mandiri Capital gelar Startup Demo Day



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) dan anak perusahaannya di bidang modal ventura, Mandiri Capital Indonesia (MCI) menyelenggarakan Startup Demo Day 2019 sebagai acara penutup sekaligus menjadi acara kelulusan bagi startup-startup bidang fintech binaan MCI selama beberapa bulan terakhir.

Melalui program pendampingan Mandiri Digital Incubator (Mandiri DigIn), Mandiri Capital Indonesia membina 11 startup fintech dengan latar belakang yang beraneka ragam meliputi personal financial management, remittance, payment, dan lainnya. Sedangkan pada batch sebelumnya, peserta pelatihan sebanyak 12 startup fintech.

Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan, sebagai perusahaan modal ventura, pihaknya melakukan investasi ke startup. "Cara untuk mendapatkan startup itu bisa macam-macam, bisa datang ke kampus, ngobrol sama startup. Tapi kami juga membuat inkubator program. program inkubator. Kami menyeleksi startup selama enam bulan, kami beri edukasi dan mentoring. Di akhir enam bulan itu mereka melakukan pitching competition seperti demo day hari ini yang berpotensi untuk mendapatkan pendanaan," ujar Eddi kepada Kontan.co.id, Selasa (18/6).


Eddi juga mengatakan startup yang sudah mendapatkan suntikan investasi MCI sudah sebanyak 10 startup sejak tahun 2016. Targetnya sampai akhir tahun ini bisa mencapai 12 startup-13 startup.

"Sekitar Rp 40 miliar kami sudah alokasikan dana dari awal tahun untuk investasi baru dan sekitar Rp 50 miliar untuk yang pendanaan lanjutan. Pendanaan ada beberapa yamg sudah terealisasi dan ada beberapa yang baru akan terealisasi tahun ini," ujarnya.

Edi menyebutkan sejumlah kriteria startup yang bisa mememperoleh suntikan dana dari MCI. Pertama, sudah ada produk yang diluncurkan ke pasar.  Kedua, sudah melalui pendanaan sebelumnya. "Biasanya kami akan masuk belakangan setelah dia mendapat dari koorporasi dan investor lain. Kami jarang masuk pertama karena kami lihat startup ini dibangun serius atau enggak?' jelasnya.

Mandiri DigIn digelar sebagai ajang penjaringan startup digital potensial untuk dibina agar dapat mengoptimalkan potensi dan peluang yang dimiliki masing-masing peserta. Salah satu caranya dengan menghadirkan mentor-mentor berkompeten serta didukung program pembinaan yang komprehensif dan inovatif menyesuaikan perkembangan dunia teknologi.

Sementara itu, Pendiri dan CEO PrivyID Marshall Pribadi mengungkapkan, pihaknya telah mengalami perkembangan bisnis cukup pesat sejak didirikan pada 2016 lalu. Saat ini, PrivyID dikenal sebagai salah satu pionir dalam industri regulatory tech di Indonesia dan penyelenggara sertifikasi tanda tangan elektronik pertama yang diakui oleh Kementerian Kominfo.

Hingga saat ini, PrivyID telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 177 korporasi dan startup, serta telah memiliki pengguna sebanyak 3.9 juta orang dengan jumlah pengguna individu yang bertambah sekitar 15.000 pengguna baru setiap harinya. Bahkan pendapatan PrivyID dari tahun ke tahun meningkat sekitar 250%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat