KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (
ASSA) mengincar pertumbuhan kinerja yang lebih baik di tahun depan. ASSA pun berharap, akan ada pertumbuhan positif baik secara operasional maupun permintaan di pasar. Adi Sarana Armada memiliki beberapa pilar bisnis, salah satunya adalah sewa kendaraan korporasi. ASSA melihat, pilar bisnis ini akan konsisten mencatatkan pertumbuhan permintaan dengan minimal menyamai pertumbuhan PDP Indonesia di tahun 2024
Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto menyatakan, untuk mengembangkan bisnis rental kendaraan, ASSA secara konsisten akan menambah jumlah unit armada untuk memenuhi permintaan pasar. Namun sayang, Prodjo tidak memerinci berapa total armada yang disiapkan di tahun depan.
Baca Juga: Perkuat Bisnis Logistik, ASSA Raih Pinjaman untuk CargoShare Selanjutnya ada bisnis logistik. Manajemen ASSA memproyeksikan bisnis logistik ini akan bertumbuh dengan lebih terkonsolidasi dalam menyediakan solusi logistik end-to-end, terutama pada segmen B2B. “Sebagai salah satu pemain dengan ekosistem paling terintegrasi, ASSA melihat akan semakin banyak upaya kolaborasi antara pemain di industri ini untuk meningkatkan kinerja Perusahaan. Sementara untuk Anteraja, akan tetap dipertahankan di level yang ada saat ini tetapi terus ditingkatkan efisiensinya,” ungkap Prodjo, kepada
Kontan.co.id, Selasa (5/12) lalu. Sementara untuk bisnis ekosistem kendaraan bekas, ASSA melalui anak usahanya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) memperkirakan kinerja di 2024 akan lebih baik dibandingkan 2023, baik pada bisnis lelang (JBA) yang menunjukkan tren positif dan bisnis O2O
used car dealer (Caroline.id) yang juga sudah mencatatkan tren profitabilitas pada beberapa
showroom-nya. ASLC juga meluncurkan bisnis gadai pada Juli 2023 yang diperkirakan dapat menambah transaksi D2D pada JBA yang membutuhkan quick-bridging financing. Selain itu ASLC pun baru saja menambah kepemilikan JBA menjadi 92.2% yang akan menambah laba bersih konsolidasi bagi perseroan ke depannya.
Per September 2023, ASSA mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 25,26%
year on year (YoY) menjadi Rp 3,46 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,62 triliun. Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan ASSA ditopang dari penyewaan kendaraan sebesar Rp 1,51 triliun, diikuti jasa pengangkutan atau ekspres Rp 1,14 triliun, dan penjualan kendaraan bekas sebesar Rp 776,36 miliar. Penurunan pendapatan ini juga berpengaruh pada laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASSA turun 9,9% yoy hingga 30 September 2023 menjadi Rp 118,26 miliar, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp 131,27 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari