Incar Pasar Asia Tenggara, CGS International Bakal Tambah Jumlah Tim



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sebuah unit pialang milik negara China Galaxy Securities (CGS) berencana untuk memperluas tim investment bankingnya di Asia Tenggara. Rencananya, CGS akan menambah tim menjadi 50 orang pada tahun depan dari posisi saat ini 30 orang. Ekspansi ini lantaran pasar dalam negeri tengah lesu.

"CGS International Securities juga sedang dalam proses mendapatkan izin untuk membantu mengelola penawaran umum perdana (IPO) di Malaysia," kata Jason Saw, Kepala Grup Investment Banking CGS International.

CGS International yang berkantor pusat di Singapura selama 1-1/2 tahun terakhir telah memperoleh izin usaha investment banking di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. “Orang-orang baru yang akan kami rekrut sebenarnya untuk membangun hubungan ASEAN-China guna melayani perusahaan China yang akan masuk ke Asia Tenggara,” tambah dia.


Baca Juga: Cek 6 Ide Trading Hari Ini, Selasa (16/7) dari CGS International Sekuritas

Saw mengatakan, dengan memanfaatkan perusahaan induknya, CGS dan China Investment Corp, CGS International menargetkan kesepakatan hubungan China-Asia Tenggara, pencatatan saham ganda (dual listing), dan kesepakatan pasar menengah senilai S$ 200 juta setara sampai dengan S$ 1 miliar di Asia Tenggara setara dengan Rp 2,4 triliun hingga Rp 12 triliun. 

Anak perusahaan dana kekayaan negara China Investment Corp melihat, ada peningkatan minat dari investor dan dana strategis China yang ingin berinvestasi ke Asia Tenggara untuk ekspansi dan diversifikasi. Lemahnya pasar modal dan aktivitas kesepakatan di China daratan dan Hong Kong akibat perlambatan perekonomian China dan meningkatnya ketegangan geopolitik telah mendorong beberapa kelompok jasa keuangan China untuk berekspansi ke Asia Tenggara.

Nilai total kesepakatan di China turun 25% pada paruh pertama tahun ini menjadi US$ 108 miliar, terendah sejak periode yang sama tahun 2012. Data LSEG menunjukkan, aktivitas merger dan akuisisi secara global meningkat 16%. Kemungkinan besar tren ini tidak akan berubah dalam waktu dekat, karena data resmi pada Senin menunjukkan perekonomian China tumbuh 4,7% pada kuartal kedua, yang berada di bawah ekspektasi sebesar 5,1% dan target China yang lebih luas yaitu 5%.

Sebaliknya, investasi keluar China ke negara-negara Asia Tenggara meningkat 27% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, menurut laporan Universitas Griffith, dimana Indonesia sebagai penerima terbesar. China International Capital Corp mengatakan awal bulan ini pihaknya berencana membuka kantor di Indonesia dan Malaysia.

Selain investment banking, CGS International akan menawarkan rangkaian lengkap layanan keuangan mulai dari pengelolaan kekayaan hingga pembiayaan sesuai syariah dan produk terstruktur serta layanan pialang utama di lebih dari 15 negara.

"CGS International sudah memiliki izin aset manajemen di Singapura, Malaysia dan Thailand," jelas Saw. Perusahaan tersebut tertarik untuk berinvestasi di Vietnam, namun untuk sementara waktu akan bekerja sama dengan mitra yang mapan di sana.

Baca Juga: Menutup Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Perusahaan tersebut berganti nama dari CGS-CIMB Securities pada bulan April tahun ini setelah induknya pada tahun 2023 mengambil kepemilikan penuh atas usaha patungan tersebut, yang dibentuk dengan pemberi pinjaman terbesar kedua di Malaysia CIMB Group pada tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana