KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) solid pada semester pertama tahun ini. Emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2018 ini berhasil mencetak laba (
unaudited) Rp 95 miliar. Pencapaian laba naik 58% dibanding periode yang sama tahun lalu, sejumlah Rp 60 miliar. Keuntungan anak usaha Pelindo II ini meningkat seiring pertumbuhan pendapatan sebesar 28%
year on year (yoy) menjadi Rp 250,3 miliar.
Net margin juga naik menjadi 37,9% dari sebelumnya hanya 30,7%. Dari sisi kinerja operasional, volume
throughput mobil CBU meningkat 10%. Sedangkan, throughput alat berat melonjak 77,6%.
Presiden Direktur IPCC Chiefy Adi Kusmargono bilang, peningkatan kinerja operasional seiring tingginya kebutuhan alat berat di industri pertambangan dan pembangunan infrastruktur. Aset IPCC per Juni 2018 juga bertambah 6,5% dibandingkan akhir tahun lalu menjadi Rp 356,52 miliar. Di sisi lain, posisi utang alias liabilitas naik 32% year to date menjadi Rp 128,73 miliar. Chiefy optimistis, kinerja perusahaan akan semakin membaik, meskipun beroperasi di tengah iklim industri yang masih menantang khususnya pertumbuhan ekspor dan pasar domestik. "Strategi telah dijalankan dengan baik dan kami masih melihat banyak peluang, khususnya terkait proyek Pelindo II dan IV," kata Chiefy, Kamis (9/8). Menurut Chiefy, hingga akhir tahun ini, IPCC membidik pendapatan Rp 585 miliar atau naik 38,6% dari tahun lalu yang sebesar Rp 422 miliar. "Laba bersih juga diharapkan naik 69% menjadi Rp 220 miliar," tuturnya. Target ekspansi Untuk mencapai target kinerja, Chiefy menyebut, IPCC sudah menyiapkan rencana ekspansi tahun ini. Salah satunya, mewujudkan IPC Car Terminal Incorporated, yaitu menjadi operator terminal kendaraan di Makassar, Balikpapan, Lampung, Pontianak, Palembang dan Bangka. "Rencana ekspansi ini sudah ada MoU dengan Pelindo II dan Pelindo IV," ungkap dia, Jumat (10/8). IPCC juga meraih pasar transhipment Roro Services, yakni pemindahan seluruh kendaraan dari Pelabuhan Tanjung Priok ke IPC Car Terminal. Direktur Keuangan IPCC Sugeng Mulyadi menyebut, untuk pengembangan bisnis, perusahaan menyiapkan belanja modal Rp 680 miliar tahun ini. Rencananya, sebagian besar capex akan dipakai untuk membayar sewa lahan di Tanjung Priok selama lima tahun di muka dan membeli aset. "Ini untuk menjamin kelangsungan usaha jangka panjang dan memperkuat struktur modal," kata dia.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, kinerja IPCC membaik baik dari sisi pendapatan maupun laba. Artinya dari semua aspek emiten ini menghasilkan performa memuaskan. William melihat IPCC akan melanjutkan kinerja yang positif di sisa tahun ini. "Kinerja IPCC akan terus meningkat karena memiliki fundamental yang bagus," katanya, Jumat (10/8). Tapi, lantaran harga saham IPCC belakangan ini turun, ia menyarankan untuk wait and see. "Jika bertahan di atas Rp 1.580, bisa spekulasi beli. Target harga jangka pendek di Rp 1.800 per saham," imbuhnya. Kemarin, IPCC ditutup di level Rp 1.640 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi