KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (
TGKA) berupaya mencari peluang untuk menambah prinsipal baru yang akan memudahkan perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnis distribusi pada 2023. Corporate Secretary Tigaraksa Satria Syahrizal Sabir mengatakan, penambahan prinsipal merupakan bagian dari strategi TGKA untuk menunjang pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di tiap tahun. Dalam menjalin kerja sama dengan prinsipal baru, hal yang menjadi pertimbangan utama TGKA adalah produk-produk prinsipal tersebut adalah produk berkualitas yang dibutuhkan masyarakat dan harganya kompetitif.
“Pertimbangan lainnya adalah kesesuaian segmen pasar produk tersebut dengan lini-lini distribusi yang dijalankan TGKA saat ini,” ujar dia, Senin (20/9). Sebagai informasi, saat ini TGKA memiliki 34 prinsipal pada unit usaha distribusi produk konsumer, baik
dry product maupun
cold chain product. Pada semester I-2023, prinsipal baru yang bekerja sama dengan TGKA adalah Momogi, masing-masing satu produk di kategori
dry product dan
cold chain product. Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) Berupaya Kejar Pertumbuhan Pendapatan 8% Hingga Akhir 2023 Masih pada semester pertama, TGKA menjalankan tahap finalisasi kesepakatan kerja sama dengan beberapa prinsipal baru yang diharapkan bisa segera disepakati secara formal pada tahun ini. Selain itu, ada juga beberapa calon prinsipal baru yang berpotensi untuk berkolaborasi dengan TGKA di unit usaha distribusi produk konsumer. “Saat ini kami masih dalam tahap diskusi lebih lanjut terkait aspek-aspek komersial,” imbuh Syahrizal. Lebih lanjut, saat ini TGKA juga memiliki 22 prinsipal pada unit bisnis distribusi
smart family. Namun, untuk unit bisnis ini, TGKA belum menyebut adanya penambahan prinsipal baru. Manajemen TGKA sendiri optimistis bisa membukukan pertumbuhan pendapatan di kisaran 8% pada 2023. Potensi kenaikan pendapatan ini ditopang oleh peningkatan kinerja unit usaha distribusi produk konsumer.
Hingga akhir semester I-2023, TGKA membukukan kenaikan pendapatan 10,94% year on year (YoY) menjadi Rp 7,20 triliun. Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TGKA tumbuh 3,77% YoY menjadi Rp 236,42 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari