Incar pertumbuhan investor syariah 100%, berikut strategi BEI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengincar pertumbuhan investor syariah minimal 100% di tahun 2019. Asal tahu saja, sejak 2012 hingga kini jumlah investor syariah mencapai 47.000 investor.

BEI membuka peluang investasi syariah dengan membuat lima instrumen, yakni saham, reksadana, sukuk, Efek Beragun Aset (EBA), Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA), dan Dana Investasi Real Estate (DIRE) Syariah.  Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi menyatakan kelima instrumen tersebut sudah cukup memfasilitasi keinginan masyarakat.

Tindak lanjut pembuatan saham instrumen itu dengan memperdalam pasar. Untuk itu, tahun ini BEI akan membuat serangkaian Forum Group Discussion (FGD) dan workshop untuk menghimpun permasalahan yang ada tentang harapan masyarakat soal jaminan investasi syariah. 


Selain itu juga menyasar masyarakat yang berinvestasi konvensional berhijrah ke investasi syariah.

“Sebetulnya investor konvensional boleh jadi peminat instrumen syariah. Kita ingin meyakinkan mereka yang ingin menerbitkan. Sebab investor lainnya jadi juga potensial,” ujarnya (18/3).

Hasan mengklaim BEI Indonesia adalah satu dari sedikit bursa di dunia yang punya daftar efek syariah yang khusus punya trading online syariah dan mengantongi fatwa pemenuhan prinsip syariah.

Imbal hasil yang akan didapat disesuaikan dengan pertumbuhan dana yang terjamin kesyariahannya serta apresiasi nilai di pasar jika kinerja perusahan baik.

Sebaran investor syariah hingga 2018 ini mayoritas ada di Pulau Jawa yakni 60% atau sekitar 26.681 investor, disusul Sumatra sebesar 19% atau 8.467 investor, Kalimantan 7% atau 3.034. Sisanya tersebar di Sulawesi, Maluku dan daerah lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi