Incar Pertumbuhan Penjualan 30%, Intip Strategi Bisnis Hatten Bali (WINE) Setelah IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hatten Bali Tbk (WINE) resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/1). Emiten yang bergerak di bidang distribusi minuman beralkohol khususnya wine ini telah menyiapkan strategi untuk mendongkrak kinerja di tahun 2023.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Hatten Bali, Ketut Sumarwan, mengungkapkan setelah IPO, WINE akan menggenjot pengembangan usaha. Terutama dengan memperluas pangsa pasar di luar based-market WINE di Bali & Lombok serta kota-kota wisata di Indonesia.

"Kami akan meningkatkan lagi pemasaran ke kota-kota besar di seluruh Indonesia. Kami sudah menjual produk ke 20 kota besar. Ini yang akan ditingkatkan lagi serta menambah lagi kota-kota lain sebagai target market," ungkap Ketut saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (10/1).


Saat ini, Bali & Lombok masih menjadi pasar yang dominan bagi WINE dengan kontribusi penjualan sekitar 70%. Selebihnya berasal dari 20 kota besar di Sumtera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

Baca Juga: Hatten Bali (WINE) ARA di Hari Pertama, Profit Taking atau Masih Menarik Koleksi?

Di Jakarta, WINE mendistribusikan produk melalui kantor cabang sendiri. Sedangkan di kota-kota lain WINE memakai sub-distributor. Setelah memperluas pasar di dalam negeri, WINE selanjutnya akan merancang ekspansi ke pasar luar negeri.

"Dalam jangka panjang tentu kami merencanakan untuk ekspor. Namun untuk tahun ini kami akan fokus memperkuat pasar di dalam negeri," imbuh Ketut.

WINE saat ini memiliki tiga merek wine. Yakni Hatten dengan 11 varian, Two Island yang memiliki 14 varian, dan Dragonfly dengan dua varian. Pada tahun ini, WINE berencana untuk menambah satu atau dua varian baru.

Manajemen WINE optimistis kinerja keuangan pada tahun ini akan meningkat. Ketut bilang, pada tahun ini WINE memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 30% dibandingkan 2022, menjadi Rp 230 miliar dengan laba bersih sebesar 10%.

Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Saham Hatten Bali (WINE) Nyaris Tembus ARA di Awal Perdagangan

Presiden Direktur Hatten Bali, Ida Bagus Rai Budarsa, optimistis prospek bisnis dan pendapatan WINE akan tumbuh. Hal ini terutama didorong oleh tren konsumsi wine masyarakat menengah atas, serta pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara yang semakin besar.

"Dengan berkembangnya produk dan minat atas industri ini di Indonesia, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi," ujar Bagus Rai lewat keterangan tertulis.

Sebagai informasi, dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, Hatten Bali melepas 678 juta lembar saham atau setara dengan 25,02% dari modal disetor dan ditempatkan. IPO WINE ditawarkan dengan harga Rp 129 per saham.

Lewat aksi korporasi ini, WINE menerima dana segar sebesar Rp 87,46 miliar. "Akan kami pergunakan untuk modal kerja, sekitar 80% untuk bahan baku dan 20% untuk peningkatan pemasaran," pungkas Ketut.

Harga saham WINE menguat 45 poin atau 34,88% ke level Rp 174 hingga penutupan perdagangan hari ini. Merujuk RTI Business, volume perdagangan saham WINE tercatat 173,50 juta dengan nilai transaksi Rp 28 miliar, serta frekuensi perdagangan mencapai 16.651 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati