KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hillcon Tbk (
HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp 600 miliar untuk belanja modal alias
capital expenditure (capex) di 2024. Namun anggaran capex untuk tahun ini masih bisa lebih tinggi seiring pertambahan kontrak. Direktur Hillcon Jaya Angdika menyampaikan saat ini, HILL memiliki dua calon proyek yang akan digarap. Namun ia masih enggan untuk memberikan besaran kontrak kontrak yang sedang diincar.
Baca Juga: Laba Bersih Hillcon (HILL) Tumbuh 17% Menjadi Rp 351 Miliar di 2023 "Saat ini kami punya dua pipeline yang cukup besar, maka dari itu akan lebih besar dari Rp 600 miliar. Tapi ini masih tergantung kontrak kerja kami di pipeline itu," jelasnya dalam paparan, Rabu (8/5). Untuk gambaran, Hillcon sedang menggarap proyek pertambangan batubara Sebuku Tanjung Coal Group di Kalimantan Selatan. Kemudian, pertambangan nikel PT Arga Morini Indah di Sulawesi Tenggara.
Emiten jasa pertambangan dan kontraktor ini juga sedang mengerjakan proyek pertambangan nikel milik PT Rohul Energi Indonesia, Sulawesi Tenggara dan tambang nikel PT Weda Bay Nickel di Maluku Utara. Secara operasional, Jaya memproyeksikan produksi batubara bisa meningkat 10% dan nikel bisa tumbuh 15%–20% untuk tahun ini. HILL menilai potensi pasar tambang nikel masih cukup prospek dan luas.
Baca Juga: Ini Historis Pembagian Dividen Hillcon (HILL) Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu menimpali dengan berbagai kegunaan nikel di berbagai industri dan permintaan nikel yang semakin meningkat, potensi pertambangan masih sangat besar di masa mendatang. Dia memproyeksikan konsumsi nikel akan cukup menjanjikan karena bijih nikel sangat dibutuhkan sebagai salah satu komponen penting dalam pembuatan stainless steel dan baterai kendaraan listrik. "Jadi dengan bertambahnya permintaan nikel ini, proyek-proyek yang akan ditangani Hillcon akan terus bertambah," kata Hersan Qiu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto