KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan produksi batubara dapat mencapai 18,8 juta ton pada tahun 2022. Direktur Komunikasi Korporat & Hubungan Investor ITMG Yulius Gozali mengungkapkan, volume produksi batubara untuk tahun ini ditargetkan pada kisaran 17,5 juta ton hingga 18,8 juta ton. Adapun, target ini meningkat tipis dari realisasi tahun 2021 yang sebesar 18,2 juta ton. Yulius mengungkapkan, sejumlah strategi disiapkan perusahaan demi mengejar target produksi untuk tahun ini. Sejumlah target tersebut meliputi optimalisasi produksi hingga manajemen biaya.
"Kami akan memaksimalkan produksi dengan terus-menerus meningkatkan manajemen biaya, menambah kapasitas infrastruktur tambang, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja kontraktor pertambangan, dan mengelola operasi tambang dengan efektif dan efisien," ungkap Yulius kepada Kontan, Senin (25/7).
Baca Juga: Perdana Bangun Pusaka (KONI) Raih Pertumbuhan Pendapatan 25% pada Kuartal I-2022 Yulius menambahkan, dalam upaya mencapai target produksi ini, salah satu faktor yang mempengaruhi yakni curah hujan. Menurutnya, saat ini curah hujan di setiap tambang cukup beragam. "Beberapa tambang cuacanya cukup kondusif, sedangkan di tambang lain terdapat curah hujan yang lebih tinggi dari ekspektasi," terang Yulius. Tak hanya curah hujan, sejumlah tantangan lain dalam proses produksi antara lain tingginya harga bahan bakar serta kinerja kontraktor yang turut mempengaruhi produksi. Kendati demikian, Yulius memastikan pihaknya akan berupaya untuk tetap memenuhi target produksi yang telah dicanangkan. Di sisi lain, tren positif harga batubara di semester I 2022 diakui turut memberikan efek positif untuk kinerja keuangan ITMG. Ia memastikan, ke depannya perusahaan akan terus memanfaatkan momentum harga ini. Kontan mencatat, hingga kuartal I 2022, ITMG membukukan penjualan bersih sebesar US$ 640 juta, naik 125% dari kuartal pertama 2021 senilai US$ 284 juta. Pada kurun waktu tiga bulan pertama 2022, ITMG memperoleh rata-rata harga jual atau
average selling price (ASP) batubara sebesar US$ 150 per ton. ASP ini lebih tinggi 121% dari periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Pasca IPO, Habco Trans Maritima (HATM) Bakal Ekspansi Jaringan Pengiriman ke Asia Sementara itu, laba bersih ITMG terdongkrak naik 407%, dari semula US$ 42 juta pada triwulan pertama tahun 2021 menjadi US$ 213 juta pada kurun waktu yang sama tahun ini. Sepanjang kuartal pertama 2022, ITMG telah memproduksi batubara sebanyak 3,8 juta ton. Sementara untuk realisasi penjualan mencapai 4,3 juta ton. Yulius melanjutkan, alokasi belanja modal untuk tahun ini mencapai US$ 68,8 juta. Alokasi belanja modal tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur di tambang Bharinto Ekatama (BEK), penggantian alat-alat berat untuk bisnis kontraktor pertambangan perusahaan (TRUST) hingga investasi bisnis terbarukan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi