KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) telah menyelesaikan masa penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung pada 20 Juni - 25 Juni 2024. GOLF pun mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Juni 2024. Hasilnya, GOLF akan menerbitkan sebanyak 1,95 miliar saham atau setara dengan 10,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Initial Public Offering (IPO). Dalam penawaran umum perdana saham ini, GOLF mematok harga sebesar Rp 200 per saham. Dengan begitu, calon emiten milik putera Tommy Soeharto ini akan mengantongi dana segar sebesar Rp 390 miliar. Dalam IPO ini, GOLF menunjuk PT KB Valbury Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Semesta Indovest Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia, Nyoman Widita Prabawa mengungkapkan, harga dan jumlah saham IPO yang ditawarkan merupakan hasil kesepakatan calon emiten dan para penjamin pelaksana emisi efek. Mempertimbangkan minat serius dari para calon investor jangka panjang, yang percaya atas prospek usaha dan kinerja GOLF.
Baca Juga: Intra Golflink (GOLF) Pasang Harga IPO Rp 200 per Saham, Bidik Dana Rp 390 Miliar "Kami pihak JLU (Joint Lead Underwriters) dan manajemen Intra Golflink Resorts ingin menjaga
long-term value saham GOLF di pasar sekunder dan melindungi kepentingan investor jangka panjang di tengah risiko ketidakpastian pasar," ungkap Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (1/7). Penetapan harga dan jumlah saham yang diterbikan, lanjut Nyoman, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi investor. Sehingga likuiditas saham GOLF tetap terjaga. Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti memastikan pihaknya akan merealisasikan rencana investasi yang sudah ditetapkan dalam prospektus sesuai peruntukannya. Adapun, GOLF akan menggunakan sebanyak 87,53% dana yang diraih dari IPO untuk setoran modal ke anak usaha, yakni PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG). NKG merupakan anak usaha GOLF yang mengelola bisnis golf dan properti, termasuk luxury hotel di Bali. Kemudian, sekitar 5,34% akan dipakai untuk setoran modal bagi anak usaha GOLF yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU). Lalu, sebanyak 7,13% akan dipakai untuk membiayai kegiatan operasional usaha perusahaan. Dwi melanjutkan, pembangunan hotel bintang enam Luxury Boutique Hotel di Hole 15-The Cliff Hanger dan New Kuta Golf Villa beserta fasilitas pendukungnya di kawasan Pecatu Indah Resort Jimbaran, Bali sudah dimulai. "Dana hasil IPO dipastikan cukup untuk membiayai pengembangan awal," terang Dwi. Dwi bilang, pengembangan proyek prestisius tersebut dilakukan secara bertahap dan diproyeksikan selesai pada tahun 2026. Dwi meyakini kedua proyek ini bisa meningkatkan pendapatan dan laba GOLF di masa mendatang.
Baca Juga: Kembangkan Wisata Golf, Intra Golflink (GOLF) Milik Anak Tommy Soeharto Gelar IPO Komisaris Utama Intra Golflink Resorts Darma Mangkuluhur Hutomo optimistis terhadap prospek GOLF melihat pertumbuhan kinerja perusahaan dan tren positif industri gold gliobal dan regional.
"Kami yakin bisa mengoptimalkan potensi yang ada untuk mewujudkan sustainable growth dan inovasi melalui tiga lapangan golf yang kami kelola dan miliki baik secara langsung maupun melalui entitas asosiasi," terang Darma. Ketiga lapangan golf tersebut adalah Palm Hills Golf Club Bogor yang dikelola melalui SGU, New Kuta Golf Bali yang berada di bawah kendali NKG, dan Black Rocks Hotel & Golf Club Belitung yang dimiliki melalui entitas asosiasi, yakni PT Belitung Golf and Resorts. GOLF akan mulai menawarkan saham IPO kepada publik (public offering) pada 2 Juli - 4 Juli 2024. GOLF menargetkan pencatatan saham (lisitng) di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2024. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari