KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mobil asal Swedia, Volvo Cars, yang dimiliki oleh Zhejiang Geely Holding Group Co of China, sedang menyelesaikan rencana untuk menggelar penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Perusahaan akan segera mengumumkan rincian dari rencana IPO tersebut dalam kesepakatan yang mengubah valuasinya menjadi US$ 25 miliar. Sejatinya, rencana Volvo untuk go public sudah ada sejak tahun 2018 silam. Dan pada bulan Mei lalu, perusahaan mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menggelar IPO di bursa saham Stockholm.
Pencatatan seperti itu dapat memberi perusahaan basis pemegang saham yang lebih luas dan kemandirian yang lebih besar dari investor China. Belum jelas seberapa besar saham yang Geely rencanakan untuk dijual, tetapi kemungkinan Geely akan tetap menjadi pemegang saham utama setelah penawaran. Rencana IPO dilakukan di tengah hiruk-pikuk minat investor pada kendaraan listrik dan setelah afiliasi Volvo yang berfokus pada EV membuat langkahnya sendiri untuk memanfaatkan antusiasme tersebut. Baca Juga: Produsen mobil listrik, Polestar, akan melantai di bursa melalui skema SPAC Mengutip Wall Street Journal, IPO ini akan menjadi salah satu perubahan haluan industri mobil yang paling dramatis. Hal ini mengingat pada 2010 lalu, Ford Motor Co., yang melemah akibat krisis keuangan global telah menjual perusahaan Swedia itu ke Geely seharga US$ 1,8 miliar. Setelah membelinya, Geely membiayai pemulihan Volvo selama 1 dekade berikutnya dengan membuka China sebagai pasar untuk merek tersebut dan menyediakan pembiayaan untuk membantu perusahaan mengubah penawaran modelnya.