Incar Wisatawan Berkocek Tebal, Bobobox Melihat Potensi Besar Bisnis Glamping



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bobobox Mitra Indonesia melihat adanya potensi besar dalam bisnis glamorous camping (glamping) di Indonesia. Sejak perilisan Bobocabin untuk publik pada Februari 2021 lalu, di tahun ini bobobox berencana ekspansi Bobocabin di berbagai lokasi baru.

Sebagai informasi, Bobocabin adalah produk akomodasi dari Bobobox dengan konsep elevated camping yang memadukan teknologi dan keindahan alam. Saat ini Bobocabin telah tersedia di tiga lokasi, yaitu di Cikole (Jawa Barat) dengan jumlah cabin 30 unit, Ranca Upas (Jawa Barat) dengan jumlah cabin 29 unit, serta Kaldera Toba (Sumatera Utara)dengan jumlah cabin 4 unit.

CEO and Co-Founder Bobobox Indra Gunawan menjelaskan bahwa perusahaannya melihat bisnis Glamping berpotensi dapat menjadi inovasi sektor pariwisata di Indonesia.


“Selama pandemi, kami melihat adanya pergeseran kebiasaan konsumen di industri pariwisata, dimana kini masyarakat mulai mencari destinasi wisata yang aman dan nyaman dengan konsep outdoor,” ujar Indra Gunawan kepada Kontan, Senin (24/1).

Baca Juga: Upaya Bobobox meningkatkan pencegahan penyebaran Covid-19

Asal tahu, tamu dapat menginap di Bobocabin mulai dari Rp 450 ribu/malam untuk tipe cabin standard. Sementara itu, untuk tipe cabin deluxe harga mulai dari Rp 800 ribu/malam.

Fasilitas yang disediakan dalam cabin deluxe meliputi king size bed dengan kamar mandi dalam serta B-Pad untuk mengatur fasilitas di dalam cabin (ambience ruangan, mendengarkan musik, dll) smart window serta fasilitas lainnya di luar ruangan seperti wifi, 24 hour lobby, bonfire and BBQ space, regular cleaning dan parking space.

Lebih lanjut, fasilitas dan layanan Bobocabin telah terintegrasi ke dalam sebuah sistem aplikasi mobile sehingga memudahkan tamu untuk check-in, check-out, akses kunci cabin, ataupun meminta bantuan kepada Host pada aplikasi Bobobox. Dengan inovasi tersebut, Indra berharap dapat membantu meminimalisasi kontak antara tamu dengan staf Bobocabin.

Tak heran, konsep camping dengan gaya mewah tersebut menelan biaya yang cukup besar sekitar Rp 15 miliar untuk minimum 30 cabin di satu lokasi dengan pengerjaan selama tiga bulan.

Namun, Indra menjelaskan bahwa dana investasi tersebut beruntungnya dapat seiring dengan permintaan masyarakat terhadap Bobocabin. Sejak pertama dibuka hingga sekarang, Bobocabin mencatatkan rata-rata occupancy rate di atas 90%.

Baca Juga: Start Up Properti Mengedepankan Kebersihan Untuk Gaet Konsumen

Menghadapi tahun 2022, Indra mengungkapkan bahwa telah ada perencanaan ekspansi Bobocabin di beberapa lokasi baru untuk tahun 2022 yang lokasinya masih dirahasiakan.

Indra memprediksikan tahun ini akan ada fenomena revenge travel, diikuti event-event internasional di tahun 2022, dengan demikian hal tersebut dapat menjadi panggung bagi industri pariwisata di Indonesia. “Bobobox optimistis bahwa industri pariwisata Indonesia akan segera pulih di tahun ini,” tutup Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .