JAKARTA. Produsen nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) cuma akan fokus mendongkrak produksinya. Ini lantaran proses renegosiasi kontrak dengan pemerintah belum rampung. Karena itu, anak usaha Vale Canada itu hanya menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 100 juta di 2014. Angka tersebut lebih rendah dari anggaran capex INCO tahun lalu senilai US$ 216 juta. "Karena kami masih menunggu renegosiasi, kami hanya melakukan ekspansi untuk yang sudah direncanakan sebelumnya, yaitu peningkatan produksi," tegas Nico Kanter, Presiden Direktur INCO, Rabu (7/5). Tahun ini, INCO membidik produksi nikel 79.600 ton, naik 5% dibandingkan realisasi produksi 2013 yang tercatat 75.802 ton. Hingga kuartal I 2014, INCO sudah berhasil memproduksi nikel sebanyak 19.604 ton, naik 6% year-on-year (yoy).
INCO anggarkan belanja modal US$ 100 juta
JAKARTA. Produsen nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) cuma akan fokus mendongkrak produksinya. Ini lantaran proses renegosiasi kontrak dengan pemerintah belum rampung. Karena itu, anak usaha Vale Canada itu hanya menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 100 juta di 2014. Angka tersebut lebih rendah dari anggaran capex INCO tahun lalu senilai US$ 216 juta. "Karena kami masih menunggu renegosiasi, kami hanya melakukan ekspansi untuk yang sudah direncanakan sebelumnya, yaitu peningkatan produksi," tegas Nico Kanter, Presiden Direktur INCO, Rabu (7/5). Tahun ini, INCO membidik produksi nikel 79.600 ton, naik 5% dibandingkan realisasi produksi 2013 yang tercatat 75.802 ton. Hingga kuartal I 2014, INCO sudah berhasil memproduksi nikel sebanyak 19.604 ton, naik 6% year-on-year (yoy).