JAKARTA. Melambungnya harga nikel di pasar internasional ikut mengerek harga saham-saham produsen nikel di Bursa Efek Indonesia (BEI).Salah satunya, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Hingga pukul 10.51 di Jakarta, saham produsen nikel terbesar di tanah air itu melesat 3,7% ke Rp 2.775 per saham. Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak 10 Mei lalu.Data Bloomberg menunjukkan, Macquarie Capital Securities Indonesia paling getol memboyong saham ini, yaitu mencapai Rp 10,341 miliar. Diikuti, J.P. Morgan Securities Indonesia dengan nilai pembelian Rp 5,338 miliar.Tak hanya INCO, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga berhasil naik 2,2% ke level Rp 1.370 per saham. Lautandhana Securindo tercatat paling banyak mengoleksi saham produsen nikel kedua terbesar di Indonesia itu, dengan nilai pembelian Rp 3,678 miliar. Sebagai catatan, akhir pekan lalu (29/6), harga nikel untuk pengiriman tiga bulan melompat 3,2% menjadi US4 16.730 per metrik ton di bursa London. Ini merupakan kenaikan tertajam sejak 26 April lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
INCO & ANTM mengekor lompatan harga nikel
JAKARTA. Melambungnya harga nikel di pasar internasional ikut mengerek harga saham-saham produsen nikel di Bursa Efek Indonesia (BEI).Salah satunya, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Hingga pukul 10.51 di Jakarta, saham produsen nikel terbesar di tanah air itu melesat 3,7% ke Rp 2.775 per saham. Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak 10 Mei lalu.Data Bloomberg menunjukkan, Macquarie Capital Securities Indonesia paling getol memboyong saham ini, yaitu mencapai Rp 10,341 miliar. Diikuti, J.P. Morgan Securities Indonesia dengan nilai pembelian Rp 5,338 miliar.Tak hanya INCO, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga berhasil naik 2,2% ke level Rp 1.370 per saham. Lautandhana Securindo tercatat paling banyak mengoleksi saham produsen nikel kedua terbesar di Indonesia itu, dengan nilai pembelian Rp 3,678 miliar. Sebagai catatan, akhir pekan lalu (29/6), harga nikel untuk pengiriman tiga bulan melompat 3,2% menjadi US4 16.730 per metrik ton di bursa London. Ini merupakan kenaikan tertajam sejak 26 April lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News