JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tetap berpikir positif bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menyelesaikan seluruh proses renegosiasi kontrak karya tambangnya sebelum pelaksanaan Pemilihan Presiden (pilpres) yang akan digelar Juli mendatang. "Saya tidak berkomentar terlalu jauh mengenai renegosiasi, tapi saya yakin pemerintah punya niat baik untuk menyelesaikan semuanya di masa jabatan sekarang," kata Nico selepas paparan publik, di Jakarta, Rabu (7/5). Proses renegosiasi kontrak karya tambang milik INCO sudah berjalan sejak 2009. Merujuk pada Persetujuan Perpanjangan Kontrak Karya yang berlaku sejak 1 April 2008, tarif royalti bijih nikel yang harus dibayarkan INCO berlaku tetap sebesar US$ 70 hingga US$ 78 per ton, tergantung jumlah produksi.
INCO berharap renegosiasi selesai sebelum pilpres
JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tetap berpikir positif bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menyelesaikan seluruh proses renegosiasi kontrak karya tambangnya sebelum pelaksanaan Pemilihan Presiden (pilpres) yang akan digelar Juli mendatang. "Saya tidak berkomentar terlalu jauh mengenai renegosiasi, tapi saya yakin pemerintah punya niat baik untuk menyelesaikan semuanya di masa jabatan sekarang," kata Nico selepas paparan publik, di Jakarta, Rabu (7/5). Proses renegosiasi kontrak karya tambang milik INCO sudah berjalan sejak 2009. Merujuk pada Persetujuan Perpanjangan Kontrak Karya yang berlaku sejak 1 April 2008, tarif royalti bijih nikel yang harus dibayarkan INCO berlaku tetap sebesar US$ 70 hingga US$ 78 per ton, tergantung jumlah produksi.