KONTAN.CO.ID - Kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada kuartal II-2017 masih lemah karena terpengaruh biaya bahan bakar yang lebih tinggi. Tapi analis menilai kinerja INCO di akhir tahun akan naik, sejalan dengan tren kenaikan harga nikel. INCO membukukan rugi bersih sebesar US$ 23 juta pada kuartal II-2017. Jumlah ini lebih besar dari kerugian bersih di kuartal I-2017, yang jumlahnya US$ 8 juta. Kurniawan Sudjatmiko, analis Ciptadana Sekuritas Asia, memaparkan dalam riset 28 Juli 2017, kerugian INCO terjadi karena cost of goods sold (COGS) atau harga pokok penjualan (HPP) yang naik 11% secara quater-on-quarter (qoq) menjadi US$ 163 juta.Kurniawan juga mencatat, meski dibanding kuartal sebelumnya pendapatan INCO naik 2,8%, namun perusahaan ini membukukan rugi kotor sebesar US$ 16 juta pada kuartal II-2017.
INCO menanti efek harga nikel
KONTAN.CO.ID - Kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada kuartal II-2017 masih lemah karena terpengaruh biaya bahan bakar yang lebih tinggi. Tapi analis menilai kinerja INCO di akhir tahun akan naik, sejalan dengan tren kenaikan harga nikel. INCO membukukan rugi bersih sebesar US$ 23 juta pada kuartal II-2017. Jumlah ini lebih besar dari kerugian bersih di kuartal I-2017, yang jumlahnya US$ 8 juta. Kurniawan Sudjatmiko, analis Ciptadana Sekuritas Asia, memaparkan dalam riset 28 Juli 2017, kerugian INCO terjadi karena cost of goods sold (COGS) atau harga pokok penjualan (HPP) yang naik 11% secara quater-on-quarter (qoq) menjadi US$ 163 juta.Kurniawan juga mencatat, meski dibanding kuartal sebelumnya pendapatan INCO naik 2,8%, namun perusahaan ini membukukan rugi kotor sebesar US$ 16 juta pada kuartal II-2017.