KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO, anggota indeks Kompas100 ini) menilai penandatanganan perjanjian pendahuluan dengan MIND ID menempatkan perusahaan pada posisi yang tepat untuk berkontribusi bagi pembangunan Indonesia. PT Vale dalam siaran pers mengungkapkan, penandatanganan yang dilakukan pada 11 Oktober 2019 merupakan langkah awal dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara PT Vale dan Inalum dalam mengelola sumber daya mineral strategis di Indonesia. Baca Juga: Freeport & Vale sudah direbut, apa lagi yang diincar CEO MIND ID Budi Gunadi Sadikin? Perjanjian ditandatangani oleh Nico Kanter selaku Presiden Direktur dan Febriany Eddy Wakil Presiden Direktur PT Vale, sementara Vale Canada Limited diwakili Mark James Travers selaku CEO dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. diwakili oleh Kaoru Hayashi, Deputy General Manager, Non-Ferrous Metals Division. Adapun, MIND ID diwakili oleh Group CEO Budi G. Sadikin Dihubungi terpisah, Senior Coordinator Communitation PT Vale Indonesia Tbk Sihanto Bela menuturkan, pembicaraan divestasi masih akan berlanjut hingga akhir tahun. "Yang bisa dipastikan adalah kepemilikan saham 20% yang akan dipegang oleh Inalum, hal lainnya belum bisa dijelaskan karena masih pembicaraan," ungkap Sihanto ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (14/10). Sihanto menambahkan, pokok-pokok lengkap dari perjanjian pendahuluan akan dibicarakan hingga nantinya di akhir tahun akan ada perjanjian definitif. Mengutip catatan Kontan.co.id, sebelumnya sempat beredar kabar bahwa harga 20% saham yang akan didivestasikan oleh INCO itu berkisar di angka US$ 400 juta. Sayangnya, belum ada otoritas yang bersedia untuk mengkonfirmasikan kabar tersebut. Menurut Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi, MIND ID harus bisa menegosiasikan besaran nilai divestasi 20% saham tersebut. Fahmy menilai, kinerja keuangan Vale hingga Semester I tahun ini juga harus menjadi rujukan. "Jangan sampai over value alias kemahalan," kata Fahmy kepada Kontan.co.id. Baca Juga: MIND ID resmi ambil alih saham divestasi Vale Yang jelas, Fahmy berpendapat bahwa penyerapan 20% divestasi saham ini akan berdampak positif bagi holding BUMN tambang plat merah tersebut. "Dampaknya positif, ada peningkatan pendapatan dari deviden, yang bisa lebih memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia," jelas Fahmy.
INCO: Pembelian 20% saham dimulainya kerjasama strategis dengan MIND ID
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO, anggota indeks Kompas100 ini) menilai penandatanganan perjanjian pendahuluan dengan MIND ID menempatkan perusahaan pada posisi yang tepat untuk berkontribusi bagi pembangunan Indonesia. PT Vale dalam siaran pers mengungkapkan, penandatanganan yang dilakukan pada 11 Oktober 2019 merupakan langkah awal dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara PT Vale dan Inalum dalam mengelola sumber daya mineral strategis di Indonesia. Baca Juga: Freeport & Vale sudah direbut, apa lagi yang diincar CEO MIND ID Budi Gunadi Sadikin? Perjanjian ditandatangani oleh Nico Kanter selaku Presiden Direktur dan Febriany Eddy Wakil Presiden Direktur PT Vale, sementara Vale Canada Limited diwakili Mark James Travers selaku CEO dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. diwakili oleh Kaoru Hayashi, Deputy General Manager, Non-Ferrous Metals Division. Adapun, MIND ID diwakili oleh Group CEO Budi G. Sadikin Dihubungi terpisah, Senior Coordinator Communitation PT Vale Indonesia Tbk Sihanto Bela menuturkan, pembicaraan divestasi masih akan berlanjut hingga akhir tahun. "Yang bisa dipastikan adalah kepemilikan saham 20% yang akan dipegang oleh Inalum, hal lainnya belum bisa dijelaskan karena masih pembicaraan," ungkap Sihanto ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (14/10). Sihanto menambahkan, pokok-pokok lengkap dari perjanjian pendahuluan akan dibicarakan hingga nantinya di akhir tahun akan ada perjanjian definitif. Mengutip catatan Kontan.co.id, sebelumnya sempat beredar kabar bahwa harga 20% saham yang akan didivestasikan oleh INCO itu berkisar di angka US$ 400 juta. Sayangnya, belum ada otoritas yang bersedia untuk mengkonfirmasikan kabar tersebut. Menurut Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi, MIND ID harus bisa menegosiasikan besaran nilai divestasi 20% saham tersebut. Fahmy menilai, kinerja keuangan Vale hingga Semester I tahun ini juga harus menjadi rujukan. "Jangan sampai over value alias kemahalan," kata Fahmy kepada Kontan.co.id. Baca Juga: MIND ID resmi ambil alih saham divestasi Vale Yang jelas, Fahmy berpendapat bahwa penyerapan 20% divestasi saham ini akan berdampak positif bagi holding BUMN tambang plat merah tersebut. "Dampaknya positif, ada peningkatan pendapatan dari deviden, yang bisa lebih memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia," jelas Fahmy.