Indef: Bidik pasar Afrika, pemerintah perlu beri insentif logistik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah incar potensi ekspor ke benua Afrika. Ekonom melihat untuk mencapai target tersebut, harus ada insentif pada eksportir dan logistik dengan pengurangan pajak.

Bhima Yudhistira Adhinegara, Ekonom Institute for Development of Economics menyatakan potensi pasar Afrika besar menimbang jumlah demografis yang mencapai 1,2 miliar penduduk, dengan pertumbuhan kelas menengah yang cepat, sangat potensial. Namun, isu geografis dan logistik akan menjadi masalah.

Oleh karena itu pemerintah perlu memikirkan langkah yang lebih konkrit, karena letak geografis Afrika yang jauh dan volume kargo yang kecil sehingga skala ekonominya tidak efisien.

"Maka dari itu, pemerintah bisa memberikan insentif ke industri logistik atau eksportir yang mau ekspor ke Afrika dengan memberikan pengurangan pajak," Kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (29/10)

Bhima melihat, Indonesia harus memiliki lebih banyak diplomasi preferensi tarif yang lebih rendah.

Saat ini bea masuk beberapa produk Indonesia ke negara-negara asing masih dikenai tarif mencapai lebih dari 30%. Hal ini dikarenakan, Indonesia tidak mempunyai perjanjian kerja sama perdagangan Free Trade Agreement (FTA).

Padahal secara historis Indonesia memiliki hubungan baik dengan Afrika, karena Indonesia telah berkerjasama sejak konferensi Asia Afrika.

Di sisi lain, untuk prospek yang sangat besar diminati di Afrika ialah prospek untuk makanan dan minuman. Misalnya antara lain, mie instan dan kopi sachet asal Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto