KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan dampak kebijakan tarif impor 19% yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap produk asal Indonesia, akan menyebabkan pelemahan daya beli masyarakat. Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, M. Rizal Taufikurahman, menyampaikan bahwa meski tarif 19% tersebut lebih rendah dari ancaman sebelumnya yang mencapai 32%, dampaknya tetap merugikan Indonesia. Terlebih, Indonesia justru menerapkan tarif 0% terhadap hampir seluruh produk asal AS. Menggunakan pendekatan model Global Trade Analysis Project (GTAP), Indef mencatat bahwa daya beli rumah tangga Indonesia berpotensi turun sebesar 0,091% akibat kebijakan perdagangan tersebut. Penurunan ini tidak hanya mencerminkan pelemahan daya beli, tetapi juga berimbas pada sejumlah indikator makroekonomi lainnya.
Indef: Dampak Tarif AS 19%, Tekan Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi Dalam Negeri
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan dampak kebijakan tarif impor 19% yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap produk asal Indonesia, akan menyebabkan pelemahan daya beli masyarakat. Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, M. Rizal Taufikurahman, menyampaikan bahwa meski tarif 19% tersebut lebih rendah dari ancaman sebelumnya yang mencapai 32%, dampaknya tetap merugikan Indonesia. Terlebih, Indonesia justru menerapkan tarif 0% terhadap hampir seluruh produk asal AS. Menggunakan pendekatan model Global Trade Analysis Project (GTAP), Indef mencatat bahwa daya beli rumah tangga Indonesia berpotensi turun sebesar 0,091% akibat kebijakan perdagangan tersebut. Penurunan ini tidak hanya mencerminkan pelemahan daya beli, tetapi juga berimbas pada sejumlah indikator makroekonomi lainnya.
TAG: