INDEF: Hingga 2011, Harga Kertas US$ 760-US$ 770 per Ton



JAKARTA. Harga kertas akan terus merambat naik. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan, sampai 2011 mendatang, harga kertas akan berada di kisaran US$ 760-US$ 770 per metrik ton. Menurut pengamat INDEF Bustanul Arifin, ada banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan harga kertas. Pertama, soal moratorium izin konversi hutan yang akan membatasi lahan kayu yang menjadi bahan baku kertas. Menurut rencana, pada Oktober 2010, Pemerintah Indonesia akan merilis aturan soal moratorium ini. "Diperkirakan, harga kertas akan mulai naik per November 2010," ujarnya, Jumat (9/7). Namun, Bustanul memperkirakan, kenaikan harga kertas tahun ini masih akan di bawah 2%. "Jika kenaikan harga kertas masih di bawah angka 5%, itu artinya masih normal," katanya. Tetapi imbasnya akan semakin terasa di tahun 2011 mendatang. Selain moratorium, isu pemanasan global juga akan berdampak pada industri kertas. Soalnya, isu ini akan semakin memojokkan produsen kertas berbahan baku kayu. Nah, jika pasokan berkurang, harga tentu akan naik. Bustanul bilang, selama ini, industri kertas dalam negeri hanya mampu memasok 25 juta ton kertas per tahun. Padahal kebutuhan kertas nasional mencapai 40 juta ton setahun. "Pasokan kurang, sehingga harus impor. Itu juga memicu kenaikan harga," imbuhnya. Karenanya, ia mengusulkan pemerintah memperbesar peran BUMN kertas untuk menambah pasokan. Selama ini, pasokan kertas dikuasai kelompok Raja Garuda Mas dan kelompok Sinar Mas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: