JAKARTA. Target pemerintah untuk menekan bunga bank menjadi single digit di tahun depan penuh tantangan. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira menilai, inefisiensi bank dalam operasionalnya dapat mengancam target pemerintah dalam mewujudkan bunga kredit murah. "Di tengah tekanan eksternal seperti kenaikan suku bunga The Fed, target pemerintah mencapai single digit bisa terancam akibat inefisiensi perbankan masih terjadi, yang ditunjukkan dengan marjin bunga bersih bank yang masih di atas 5%," ujar Bhima, Kamis (29/12). Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2016, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perbankan masih di atas 81%. Selain itu, marjin bunga bersih bank juga masih relatif tinggi. Per Oktober 2016, marjin bunga bersih perbankan mencapai 5,65%.
Indef: Konsolidasi bank untuk mimpi kredit murah
JAKARTA. Target pemerintah untuk menekan bunga bank menjadi single digit di tahun depan penuh tantangan. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira menilai, inefisiensi bank dalam operasionalnya dapat mengancam target pemerintah dalam mewujudkan bunga kredit murah. "Di tengah tekanan eksternal seperti kenaikan suku bunga The Fed, target pemerintah mencapai single digit bisa terancam akibat inefisiensi perbankan masih terjadi, yang ditunjukkan dengan marjin bunga bersih bank yang masih di atas 5%," ujar Bhima, Kamis (29/12). Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2016, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perbankan masih di atas 81%. Selain itu, marjin bunga bersih bank juga masih relatif tinggi. Per Oktober 2016, marjin bunga bersih perbankan mencapai 5,65%.