KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pemerintah untuk menambah libur Lebaran menjadi sepuluh hari dinilai pengamat ekonomi dapat mempengaruhi produktivitas masyarakat. Kebijakan libur panjang ini dinilai dapat mempengaruhi penerimaan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi bisnis perdagangan dan investasi karena bisa mempengaruhi 71% komponen PDB. "Cuti yang terlalu lama sebenarnya trade off. Di satu sisi, pemerintah ingin mendorong konsumsi masyarakat dan sektor ritel, tapi efek ke industri manufaktur, ekspor dan aktivitas bisnis lain secara umum menurun," jelas Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance ( Indef) Bhima Yudhistira, kepada Kontan, Kamis (19/4). Bhima merinci, konsumsi rumah tangga memberi kontribusi 56% terhadap PDB. Kemudian, dengan bertambahnya libur dapat meningkatkan belanja dan pengeluaran masyarakat terutama dalam momen libur Lebaran.
Indef: Libur Lebaran terlalu lama bisa bikin PDB susut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pemerintah untuk menambah libur Lebaran menjadi sepuluh hari dinilai pengamat ekonomi dapat mempengaruhi produktivitas masyarakat. Kebijakan libur panjang ini dinilai dapat mempengaruhi penerimaan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi bisnis perdagangan dan investasi karena bisa mempengaruhi 71% komponen PDB. "Cuti yang terlalu lama sebenarnya trade off. Di satu sisi, pemerintah ingin mendorong konsumsi masyarakat dan sektor ritel, tapi efek ke industri manufaktur, ekspor dan aktivitas bisnis lain secara umum menurun," jelas Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance ( Indef) Bhima Yudhistira, kepada Kontan, Kamis (19/4). Bhima merinci, konsumsi rumah tangga memberi kontribusi 56% terhadap PDB. Kemudian, dengan bertambahnya libur dapat meningkatkan belanja dan pengeluaran masyarakat terutama dalam momen libur Lebaran.