KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melakukan efisiensi anggaran dalam APBN 2025 sebesar Rp 306,69 triliun. Anggaran tersebut berasal dari belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp 256,1 triliun, dan transfer ke daerah (TKD) Rp 50,95 triliun. Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman menyampaikan, bila mengacu pada Instruksi Presiden No 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi belanja Dalam pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2025, efisiensi anggaran tersebut salah satunya berasal dari belanja infrastruktur sebesar 34,3%. Rizal menilai, bila anggaran pembangunan infrastruktur diganggu maka berisiko memperlambat pembangunan ekonomi dan menurunkan daya saing. Pada muaranya akan mengganggu investasi yang masuk.
Indef: Pengurangan Belanja Infrastruktur Bisa Hambat Investor yang Masuk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melakukan efisiensi anggaran dalam APBN 2025 sebesar Rp 306,69 triliun. Anggaran tersebut berasal dari belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp 256,1 triliun, dan transfer ke daerah (TKD) Rp 50,95 triliun. Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman menyampaikan, bila mengacu pada Instruksi Presiden No 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi belanja Dalam pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2025, efisiensi anggaran tersebut salah satunya berasal dari belanja infrastruktur sebesar 34,3%. Rizal menilai, bila anggaran pembangunan infrastruktur diganggu maka berisiko memperlambat pembangunan ekonomi dan menurunkan daya saing. Pada muaranya akan mengganggu investasi yang masuk.