KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu disinyalir memberi efek negatif lebih banyak ke perekonomian nasional. Pasalnya, Pilkada 2018 hanya mengalirkan dana ke perekonomian Rp 34 triliun, namun di sisi lain investasi terhambat karena investor masih wait and see dan juga stabilitas politik yang ikut terganggu. Menurut data perhitungan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di tahun 2018, sumbangan terbesar anggaran Pilkada berasal dari belanja administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar Rp 20 triliun. Disusul belanja pada sektor industri pengolahan sekitar Rp 14 triliun. Belanja di sektor industri ini ditujukan untuk membeli atribut pemilu seperti kaos, baliho, souvenir dan percetakan.
Indef: Pilkada 2018 tak berdampak signifikan ke perekonomian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu disinyalir memberi efek negatif lebih banyak ke perekonomian nasional. Pasalnya, Pilkada 2018 hanya mengalirkan dana ke perekonomian Rp 34 triliun, namun di sisi lain investasi terhambat karena investor masih wait and see dan juga stabilitas politik yang ikut terganggu. Menurut data perhitungan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di tahun 2018, sumbangan terbesar anggaran Pilkada berasal dari belanja administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar Rp 20 triliun. Disusul belanja pada sektor industri pengolahan sekitar Rp 14 triliun. Belanja di sektor industri ini ditujukan untuk membeli atribut pemilu seperti kaos, baliho, souvenir dan percetakan.